Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, mengatakan lebih dari 30 ribu mahasiswa mengikuti program Kampus Mengajar. Dua angkatan telah membantu proses pembelajaran di ribuan SD dan SMP.
"Kita telah mengirimkan lebih dari 30 ribu mahasiswa dan mereka jadi pejuang di 3.500 SD dan SMP di 34 provinsi belajar sekaligus mengajar anak-anak kita di pelosok negeri, mendampingi guru di seluruh penjuru Tanah Air," kata Nizam dalam Pelepasan Penugasan Kampus Mengajar 3 secara daring, Rabu, 23 Februari 2022.
Nizam menerangkan lebih dari 30 ribu mahasiswa itu berasal dari 371 perguruan tinggi. Nizam menyebut puluhan ribu mahasiswa itu telah membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Kita harapkan program Kampus Mengajar ini meningkat kualitasnya, terutama dalam mengakselerasi literasi dan numerasi anak-anak kita (di SD dan SMP)," tutur dia.
Sebanyak 16.700 mahasiswa terpilih mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 3. Mereka akan menjadi tenaga pengajar bantuan di SD dan SMP seluruh provinsi di Indonesia.
"Total ada 16.700 mahasiswa yang akan diturunkan ke lapangan di 3.358 SD dan 583 SMP," ujar Direktur SD Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih.
Selain itu terdapat 4.000 dosen pembimbing lapangan yang akan mendampingi mahasiswa. Tugas dosen pembimbing ini untuk membangun komunikasi antara mahasiswa, satuan pendidikan, guru, pemerintah daerah serta pemerintah pusat.
"Ada 500 koordinator perguruan tinggi yang juga menghubungkan dosen, satuan pendidikan dan mahasiswa," tutur Sri.
Baca: Kampus Mengajar Strategis untuk Selamatkan Bonus Demografi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News