ilustrasi. Foto: Kemendikbudristek.
ilustrasi. Foto: Kemendikbudristek.

2022, Dana Matching Fund Vokasi Berpotensi Ditambah

Ilham Pratama Putra • 20 Desember 2021 16:33
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan program matching fund untuk perguruan tinggi vokasi pada pertengahan tahun ini. Program itu unutk mendorong perguruan tinggi vokasi mengembangkan pusat unggulan teknologi, hilirisasi riset, dan membangun startup.
 
Harapannya, perguruan tinggi vokasi bisa memanfaatkan program itu lewat link and match bersama dunia usaha dan industri (DUDI). Guna merangsang geliat kolaborasi antara perguruan tinggi vokasi dengan dunia usaha dan industri, Kemendikbudristek pun bakal menyesuaikan kembali suntikan dana matching fund.
 
"Tahun depan saya akan coba menyesuaikan kembali program dana padanan, atau matching fund," ujar Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto dalam keterangannya, Senin, 20 Desember 2021.

Program matching fund merupakan bagian dari Merdeka Belajar Episode ke-11 yakni Kampus Merdeka Vokasi. Mendikbudristek Nadiem Makarim meluncurkan Kampus Merdeka Vokasi pada Mei 2021.
 
Nadiem menuturkan bahwa alokasi anggaran yang disediakan untuk menjalankan program ini sebesar Rp180 miliar. Targetnya, ada 59 kampus vokasi yang akan menjadi sasaran program.
 
Baca: Kurikulum Baru untuk SMK Bakal Diterapkan 2022
 
Terdapat tiga jenis menu pilihan yang dapat dilakukan kampus vokasi untuk mendapatkan dana matching fund tersebut. Antara lain mengembangkan pusat unggulan teknologi, lalu hilirisasi riset terapan atau yang ketiga adalah startup kampus vokasi.
 
Pertama, pusat keunggulan teknologi. Pada bagian ini perguruan tinggi vokasi didorong untuk pengembangan suatu pusat penelitian laboratorium terapan yang dikembangkan bersama dengan industri untuk melakukan suatu riset yang spesifik terhadap suatu inovasi atau mengenai suatu material science atau apapun yang dilakukan dan dibutuhkan industri.
 
Pilihan menu kedua adalah bentuk kerja sama dengan industri melakukan hilirisasi prototyping. Misalnya suatu produk ataupun suatu inovasi yang diteliti di dalam perguruan tinggi vokasi itu membantu mengatasi masalah spesifik yang dihadapi perusahaan atau industri disebut.
 
Kemudian yang ketiga adalah mendanai startup kampus vokasi. Diharapkan nantinya dana tersebut juga mendorong entrepreneur vokasi dalam mengembangkan bisnis berbasis iptek di dalam PTN dan PTS vokasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan