"Menerapkan kurikulum baru, mentransformasi pembelajaran di sekolah itu juga bertahap. Yang mahir melakukannya bisa nyebur duluan di kolam yang dalam, itulah kira-kira," kata Nino kepada Medcom.id, Selasa, 15 Februari 2022.
Pihaknya tak masalah bila ada sekolah yang belum siap. Sebab, tak semua sekolah memiliki pengalaman menyusun kurikulum operasional sendiri.
"(Yang belum siap) kita sarankan untuk tidak tergesa-gesa mengganti kurikulum sekolahnya, tapi menggunakan beberapa aspek dari Kurikulum Merdeka," ujar dia.
Nino menuturkan setiap sekolah boleh mendaftar menggunakan Kurikulum Merdeka. Nantinya, bakal ada asesmen apakah sekolah itu sudah siap atau belum menggunakan Kurikulum Merdeka.
Pihaknya juga tak masalah sekolah tetap menggunakan struktur dan buku Kurikulum 2013. Tapi, sekolah harus mencoba project based learning yang menjadi esensi dari Kurikulum Merdeka.
"Jadi, ada aspek-aspek kunci dari Kurikulum Merdeka yang bisa diterapkan oleh sekolah yang ingin mencoba. Sambil selama setahun ke depan mempelajari konsepnya, ikut pelatihan yang ada di aplikasi Merdeka Mengajar," papar dia.
Baca: Kurikulum Merdeka: Model Rapor Siswa Berubah dan Terintegrasi Dapodik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id