Permulaan kolaborasi itu diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UNAIR, Mohammad Nasih dengan Rektor JGU, Eddy Jusuf. Penadatanganan nota kesepahaman berlangsung di Ruang Rapat Rektor, Kantor Manajemen UNAIR pada Kamis, 17 Juni 2021.
Kolaborasi antara UNAIR dengan JGU tersebut bukan hanya perihal program Kampus Merdeka, namun secara menyeluruh berkaitan dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Terdapat empat poin kerja sama dalam nota kesepahaman itu, antara lain:
1. Program sinergi akademik. Definisi program ini adalah untuk saling bersinergi terkait dengan implementasi kebijakan Kampus Merdeka
2. Program kerja sama riset dan pengambian kepada masyarakat dalam kerangka implementasi program Kampus Merdeka
3. Program kerja sama penyaluran mahasiswa baru. Program penyaluran calon mahasiswa baru adalah program dimana JGU menjadi kampus alternatif bagi calon mahasiswa yang mendaftar di UNAIR
4. Program kerja sama lain dalam rangka pengembangan pendidikan
“Kita bisa melakukan pengembangan riset dan publikasi. Iklim akademik di sana (JGU) saya kira sudah global. Banyak hal teknis yang akan kita lakulan ke depan,” ucap Nasih dikutip dari laman UNAIR, Jumat, 18 Juni 2021.
Baca juga: 52 Mahasiswa UNAIR Raih Kesempatan Kuliah di Luar Negeri
Jangka waktu kerja sama tersebut yaitu lima tahun, terhitung sejak penandatanganan nota kesepahaman dilakukan. Rektor juga mengatakan bahwa ke depan, UNAIR akan melakukan lebih banyak lagi kerja sama terkait program Merdeka Belajar atau Tridarma Perguruan Tinggi.
Sementara itu, Eko Supeno, Ketua Badan Kerja sama dan Manajemen Pengembangan mengatakan bahwa saat ini UNAIR dalam proses menjalin kerja sama dengan sebanyak 35 perguruan tinggi di Indonesia. Baik negeri (PTN) maupun swasta (PTS). Kerja sama itu mengarah untuk program Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News