Foto pengumuman Juara 2 dalam International Scientific Competition di Universitas Islam Lamongan. DOK Unair
Foto pengumuman Juara 2 dalam International Scientific Competition di Universitas Islam Lamongan. DOK Unair

Bahas Pajak Karbon, Mahasiswa Hukum Unair Sabet Juara II International Scientific Competition

Renatha Swasty • 25 Januari 2023 14:13
Jakarta: Tim mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) berhasil menyabet Juara II dalam Internasional Scientific Competition di Universitas Islam Lamongan. Tim yang terdiri atas Angelica Milano Aryani Wibisono (2021), Ridho Budaya Septarianto (2019), dan Muhammad Akmal Syawal (2021) itu membuat karya dengan mengangkat topik isu lingkungan.
 
Anggota tim, Akmal, mengakui raihan juara itu menjadi kebanggan bagi dirinya dan tim. Mengingat, timnya mampu bersaing dengan total 50 tim peserta.
 
“Tentu bangga dan senang atas pencapaian kami. Tetapi tidak ada kata cukup untuk kami agar terus menggali dan mengembangkan potensi diri,” tutur Akmal dikutip dari laman unair.ac.id, Rabu, 25 Januari 2023.

Dia menuturkan tim memulai tahapan dengan pendaftaran. Kemudian, mereka menyisihkan beberapa tim pada seleksi berikutnya. Sampai akhirnya, mereka masuk 10 besar untuk melaju pada tahap presentasi.
 
Akmal mengungkapkan timnya mengangkat problematika sebaran karbon yang semakin tinggi dan berdampak pada pemanasan global. Dia menyebut perlu ada upaya kebijakan lingkungan yang berorientasi profit tetap dengan menyirkulasi ekonomi hijau. Salah satunya, melalui penerapan pajak karbon.  
 
“Selain berkontribusi positif terhadap lingkungan, pajak tersebut akan mampu memberikan pendapatan ekonomi hijau (green economy) bagi negara,” papar dia.
 
Dia mengatakan aturan pajak karbon saat ini belum memiliki mekanisme tepat untuk dijalankan. Akmal menyebut timnya membuat inovasi formulasi sebagai landasan berpikir.
 
Selanjutnya, langkah pemerintah dan pihak terkait menjadi aktor utama pada penerapan pajak karbon secara tepat. “Mekanisme yang kami tawarkan harapannya dapat menjadi landasan berpikir untuk mere-formulasinya,” kata dia.
 
Akmal mengaku Waktu persiapan selama dua minggu menjadi pengalaman berkesan untuk membawa Unair pada peringkat kedua di ajang kompetisi internasional tersebut. Selama berproses, banyak kendala yang mereka lalui.
 
Misalnya, waktu saat riset dan jaringan. Namun, hal itu berhasil diatasi dengan baik oleh.  “Kesulitannya, terbatasnya waktu riset. Juga mungkin kendala jaringan saat kami riset dan presentasi karena di rumah masing-masing,” ujar dia.
 
Akmal berpesan kepada mahasiswa lain tidak mudah patah semangat menekuni bidang yang sesuai dengan dirinya. Selain itu, segala perjuangan harus dengan doa kepada yang Maha Kuasa agar mendapatkan hasil terbaik.    
 
“Tetap bersemangat, jangan mudah insecure dengan diri dan coba terus lomba yang sesuai dengan passion kalian masing-masing. Tentu usaha dan doa terus terpanjat agar semuanya tercapai sesuai target yang diinginkan,” pesan dia.
 
Baca juga: Keren! FH Unair Raih Top 10 Kampus Pencetak Advokat Ternama di Indonesia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan