Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Foto: YouTube BRIN
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko. Foto: YouTube BRIN

Pegawai Unjuk Rasa, Begini Respons Kepala BRIN Laksana Tri Handoko

Ilham Pratama Putra • 30 Mei 2025 19:52
Jakarta:  Sejumlah pegawai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan aksi unjuk rasa di kantor BRIN beberapa hari lalu. Unjuk rasa ini berkaitan masalah penempatan bagi ASN di lingkungan BRIN.
 
Pegawai tersebut, merasa jika penempatan yang diajukan tidak sesuai dengan penempatan yang ditetapkan BRIN. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko pun mengatakan jika penempatan yang ditetapkan saat ini sebenarnya masih sementara.
 
Adapun kebijakan penempatan sementara ini, kata dia, disebabkan beberapa hal. Di antaranya persoalan kompetensi dan daya tampung.

"Setiap bagian, setiap unit itu mendapatkan pegawai yang memiliki kompetensi yang sesuai, kemudian jumlahnya juga sesuai dengan beban kerja yang seharusnya gitu jadi kita tidak berpretensi semua pegawai harus tertampung. Nah otomatis ada konsekuensi ada sebagian pegawai yang belum mendapatkan penempatan itulah yang kami tempatkan di penempatan sementara," kata Handoko dalam siaran YouTube BRIN, Jumat 30 Mei 2025.
 
Pun ia mengingatkan sebagai ASN, tiap ASN itu tidak bisa mendapatkan tugas yang sembarangan. Karena itu tidak semua formasi bisa diisi oleh semua ASN.
 
"Setiap tugas dan fungsi itu pasti ada jumlah orangnya," jelasnya.
 
Baca juga: Temuan Spesies Baru Kadal Buta Dibamus oetamai, Terinspirasi dari Nama Jakob Oetama

BRIN sendiri, kata dia, banyak memberikan klasifikasi terhadap ASN yang diterima, karena kebutuhan SDM BRIN juga beragam. "Tentu kita melakukan penataan sesuai beban kerja," tegasnya.
 
Komitmen penempatan pun kembali di singgung oleh Handoko. Menurutnya, ASN pun harus siap dengan penugasan ataupun penempatan.
 
"Yang perlu saya sampaikan secara regulasi ASN itu ya harus bersedia ditempatkan di mana saja, di situ kan sudah tanda tangan juga kan," tutupnya.
 
Diketahui pada Selasa 27 Mei sejumlah pegawai ASN BRIN melakukan aksi di kantor BRIN, Thamrin, Jakarta. Mereka menyampaikan aspirasi kepada Handoko.
 
Pendemo menuntut pembatalan sistem pemetaan dan pengembalian para peneliti ke homebase masing-masing. Bahkan ada suara untuk mencopot Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan