Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu saat memberi uliah umum untuk mahasiswa baru UNS. Medcom.id/Pythag Kurniati.
Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu saat memberi uliah umum untuk mahasiswa baru UNS. Medcom.id/Pythag Kurniati.

Menhan Beri Kuliah Umum untuk Mahasiswa Baru UNS

Menhan: Terorisme Tak Bisa Dihadapi dengan Senjata

Pythag Kurniati • 13 Agustus 2019 12:51
Solo:  Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu memberikan kuliah umum untuk mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.  Dalam kesempatan itu, Ryamizard menekankan, bahwa menjaga Indonesia dari ancaman ketahanan nasional terutama terorisme juga menjadi tugas mahasiswa.
 
Ryamizard menyampaikan kuliah umum dengan tema “Bela Negara sebagai Penangkal Radikalisme di Kampus” di hadapan 8.639 mahasiswa baru UNS.  Materi tersebut dibahas oleh Menhan, sebab pada akhir-akhir kembali muncul kekhawatiran akan berkembangnya paham radikal di lingkungan perguruan tinggi. 
 
Oleh sebab itu, sebagai Menhan yang diberi mandat langsung oleh Presiden, Joko Widodo, ia merasa bahwa sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya meningkatkan nasionalisme dan patriotisme bagi mahasiswa baru di perguruan tinggi, termasuk UNS.

"Menanamkan nasionalisme dan patriotisme untuk mahasiswa baru sangat perlu untuk dilakukan," kata Ryamizard, saat memberi kuliah umum untuk mahasiswa baru UNS, di halaman depan Gedung Rektorat dr. Prakosa, Kampus UNS, Solo, Selasa, 13 Agustus 2019.
 
Baca:  Tokoh Nasional Isi Masa Pengenalan Mahasiswa Baru UNS
 
Menurut Ryamizard, ancamam terhadap ketahanan nasional, seperti terorisme tidak hanya menjadi tanggung jawab Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saja.  Namun juga menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali bagi generasi muda.
 
“Contohnya saja terorisme. Tidak bisa dihadapi dengan senjata. Tidak hanya polisi dan tentara semata. Kemungkinan hanya 1% kemampuan TNI dan Polri dalam menghadapi terorisme,” ujar Ryamizard.
 
Selain mengingatkan akan masalah terorisme, Ryamizard juga menambahkan, konsep arsitektur pertahanan negara yang telah diamanatkan dalam UUD 1945 dan UU Nomor 3 tahun 2004 harus diperkuat dengan sikap bela negara dari setiap pribadi. Tidak lupa, Ryamizard juga mengingatkan bahwa ideologi Pancasila merupakan anugerah yang luar biasa dari Tuhan Yang Maha Esa (YME) untuk bangsa Indonesia.
 
“Pancasila ini merupakan rahmat dan hidayah dari Tuhan YME, karena kecintaan-Nya yang luar biasa bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan