Tahun ini, PPNI telah berdiri selama 49 tahun yang mengusung tema “Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme”. PPNI adalah satu-satunya organisasi yang menaungi seluruh perawat di Indonesia.
Organisasi ini hadir sebagai wadah pembuatan kebijakan, pemersatu, pembina, pengembang, dan pengawas keperawatan di Indonesia (AD-ART PPNI, 2015). Organisasi tersebut dicetuskan oleh para perintis perawat yang ingin agar tenaga kesehatan di Indonesia berada di organisasi profesi.
Dalam dunia kesehatan, perawat mengemban tugas yang strategis, bahkan krusial. Keperawatan didefinisikan sebagai “kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat” yang tercantum pada PMK No.26 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 38 Tahun 2014.
Lebih dalam lagi, dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, perawat juga memiliki berbagai peran, seperti care provider (pemberi asuhan), advocator (pembela), researcher (peneliti), manager and community leader (pemimpin komunitas), dan educator (pendidik).
Maka, seorang perawat bukan hanya ditugaskan untuk mengobati pasien, tetapi juga memiliki peranan yang lebih luas dari itu sehingga menjadi tidak berlebihan apabila menempatkan profesi perawat di garda terdepan untuk kemajuan dunia kesehatan.
Sejarah Keperawatan di Indonesia
Apabila kita menelisik sebelum PPNI lahir, sejarah keperawatan Indonesia telah lebih dulu ada semenjak era penjajahan Hindia Belanda. Melansir situs resmi PPNI, organisasi keperawatan ini berkembang pesat dengan adanya rumah sakit Residen Vpabst (1819) di Jakarta.Saat itu, Residen Vpabst telah berubah menjadi Stadsverband pada 1919, lalu berkembang lagi menjadi Central Burgrlijke Zieken Incrichting (CBZ) yang berkawasan di daerah Salemba.
Kala itu, rumah sakit masih menjadi milik pemerintah kolonial Belanda, tetapi perawatnya berasal dari penduduk Indonesia. Saat ini, rumah sakit tersebut dikenal dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Pembentukannya merupakan hasil dari rapat dan kesepakatan yang dipimpin oleh Ojo Radiat, HB. Barnas, dan Drs, Maskoed Soerjasumantri. Para tokoh tersebut sepakat untuk melakukan fusi serta mempersatukan diri dalam satu wadah organisasi yang saat itu masih bernama Persatuan Perawat Nasional.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh sejumlah organisasi keperawatan, yakni Persatuan Perawat Indonesia (PPI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Perkumpulan Kaum Verplegerfster Indonesia (PKVI), dan Ikatan Perawat Indonesia (IPI).
Pada 1949, jumlah rumah sakit yang didirikan sudah semakin banyak, termasuk dengan balai pengobatan. Hingga pada 1952, sekolah pengatur rawat didirikan dan 10 tahun kemudian, didirikan lagi pendidikan keperawatan melalui Akademi Keperawatan yang setara dengan diploma.
Berdirinya PPNI adalah suatu kemajuan dalam perkembangan profesi keperawatan. Organisasi mengawali profesi keperawatan Indonesia dengan arah yang benar. Alhasil, keperawatan di Indonesia memiliki sejumlah riwayat sejarah yang cukup panjang.
Nah, itulah penjelasan mengenai sejarah PPNI. Selamat Hari Perawat Nasional ke-49, bagi seluruh tenaga kesehatan Indonesia! (Jessica Gracia Siregar).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Baca juga: IPK Nyaris Sempurna, Ini Profil Steven Wijaksana Wisudawan Terbaik ITS |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id