Ilustrasi/MI
Ilustrasi/MI

Mata Pelajaran Ekonomi

Pengertian Fluktuasi dalam Ekonomi, Penyebab dan Contohnya

Citra Larasati • 25 April 2023 07:00
Jakarta:  Ketika sedang berbicara tentang sejumlah isu dalam ekonomi, Sobat Medcom tentu sering mendengar istilah fluktuasi.  Istilah ini sering disebut-sebut saat sedang membicarakan mata uang, hingga turun naiknya harga saham.
 
Tapi, apa sih sebenarnya makna dari istilah fluktuasi itu? Ya, berdasarkan artikel yang dikutip dari laman ocbcnisp.com, fluktuasi merupakan sebutan akan adanya ketidakpastian atau atau naik turunnya harga pasar.  Terjadinya fluktuasi harga pasar dapat memberikan pengaruh atau dampak cukup besar dalam perekonomian.
 
Salah satu faktor penyebabnya adalah permintaan dan penawaran dari pasar. Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut ini.

Pengertian Fluktuasi

Kata “fluktuasi” erat maknanya dengan tidak pasti atau tidak stabilnya sebuah kondisi. Dalam bidang ekonomi, kondisi tersebut berkenaan dengan harga atau nilai.

Sederhananya, fluktuasi adalah ketidakpastian atau ketidakstabilan harga.  Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian fluktuasi dibagi menjadi dua hal.
 
Pertama, pengertian fluktuasi adalah “gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naik harga dan sebagainya; perubahan (harga tersebut) karena pengaruh permintaan dan penawaran”. Kedua, pengertian fluktuasi adalah “ketaktetapan” atau “kegoncangan”.
 
Selain itu, definisi fluktuasi juga dijelaskan oleh sejumlah akademisi maupun pakar di bidang ekonomi. Berikut merupakan pengertian fluktuasi menurut beberapa ekonom:
  1. Serra & Gil (2013): Fluktuasi adalah naik turunnya suatu variabel akibat mekanisme pasar yang berubah.
  2. Surya, Yohannes (2007):  Fluktuasi adalah perubahan naik turunnya variabel yang disebabkan oleh mekanisme pasar.
  3. Andini, Widi (2018):  Fluktuasi adalah sebuah keadaan dalam perekonomian yang tidak menunjukkan keteraturan, tetapi perubahan naik atau turun yang dapat terjadi kapanpun.

Lima Penyebab Fluktuasi

Fluktuasi dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Kondisi Perekonomian Suatu Negara

Kondisi perekonomian suatu negara sangat memengaruhi fluktuasi harga. Kondisi perekonomian inipun dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti bencana alam, perang, dan sebagainya.  Juga faktor internal seperti jumlah pengangguran, tingkat pendapatan, dan sebagainya.
 
Kondisi perekonomian yang stabil di sebuah negara tentu mengurangi kemungkinan terjadinya fluktuasi harga.

2. Kebijakan Pemerintah

Dalam menjalankan perekonomian suatu negara, pemerintah pasti memiliki beberapa kebijakan, baik itu kebijakan fiskal maupun moneter.
 
Kebijakan yang diatur oleh pemerintah dapat mengendalikan fluktuasi ekonomi, terutama saat mata uang mengalami inflasi atau krisis ekonomi.

3. Transaksi Internasional

Dalam transaksi yang terjadi antarnegara atau secara global, tentu ada aliran dana yang masuk atau keluar. Hal tersebut memberikan pengaruh terhadap naik turunnya harga. Transaksi tersebut seperti ekspor-impor, utang, investasi, dan sebagainya.

4. Ekspektasi dan Spekulasi

Adanya harapan terhadap nilai harga tentu memengaruhi tingkat fluktuasi. Selain itu, ekspektasi menentukan perkiraan atau spekulasi terhadap nilai harga.

5. Permintaan dan Penawaran

Jumlah permintaan dan penawaran terhadap suatu barang tentu dapat menyebabkan harga barang tersebut naik atau turun.
 
Jumlah permintaan dan penawaran dapat berkaitan dengan ekspektasi dan spekulasi terhadap suatu barang. Misal, jika terjadi spekulasi sebuah barang langka, maka harganya akan naik.

Contoh Fluktuasi

Contoh fluktuasi ekonomi dapat dengan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari.  Milai dari naik turunnya harga harga sembilan bahan pokok hingga BBM.
 
Biasanya, harga-harga sembako berfluktuatif, utamanya ketika menjelang atau memasuki hari-hari besar keagamaan, seperti Idulfitri maupun Natal.
 
Permintaan terhadap bahan pangan naik menjelang hari-hari besar, sehingga harganya pun ikut naik. Saat situasi sudah berangsur normal selepas hari-hari besar, harga-harga sembako pun ikut turun atau kembali seperti biasanya.
 
Selain naik turunnya harga sembako, contoh fluktuasi ekonomi lainnya adalah naik turunnya nilai valuta asing. Setiap harinya, nilai tukar mata uang dapat berubah-ubah.
 
Misalnya, nilai satu dollar AS dalam rupiah hari ini belum tentu sama dengan besok.  Fluktuasi yang ekstrem dapat terjadi karena kondisi tertentu, misalnya pandemi atau konflik internal sebuah negara.
 
Di Indonesia, inflasi besar-besaran terjadi pada tahun 1998 ketika terjadinya reformasi. Hal ini merupakan contoh fluktuasi ekonomi yang signifikan dalam sejarah Indonesia.
 
Contoh fluktuasi ekonomi yang cukup signifikan secara global terjadi saat pandemi covid-19. Saat pandemi, banyak usaha yang terhenti, sehingga berdampak besar pada fluktuasi harga.

Cara Mengatasi Fluktuasi

Fluktuasi memang kadang sulit dihindari, tetapi bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasinya. Cara mengatasi fluktuasi adalah sebagai berikut.

1. Menjaga Kestabilan Kondisi Ekonomi

Seperti yang sudah disebutkan di atas, kondisi ekonomi dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Keadaan sosial sebuah negara sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi.
 
Menjaga kestabilan sosial seperti mencegah konflik dalam suatu negara, akan membuat perekonomian negara lebih kondusif. Selain itu, menjaga hubungan dengan pihak-pihak eksternal juga dapat membantu kondisi perekonomian menjadi lebih stabil.

2. Membuat Kebijakan yang Sesuai dengan Kondisi Ekonomi

Adanya kebijakan-kebijakan yang inklusif dapat mendorong iklim perekonomian supaya lebih stabil.
 
Misalnya, peningkatan ekspor dan pengurangan impor yang diterapkan dalam negara. Selain itu, mengubah perundang-undangan agar mengundang lebih banyak investor untuk melakukan investasi.
 
Peraturan bea cukai untuk perdagangan internasional juga sangat berguna untuk mendukung kestabilan kondisi ekonomi suatu negara.
 
Ada juga kebijakan untuk perpajakan yang dapat meningkatkan pendapatan negara, sehingga membuat perekonomian menjadi lebih stabil.

3. Merencanakan Jumlah Penawaran dan Permintaan

Ketika harga barang naik, hal ini dapat dikendalikan dengan mengatur jumlah permintaan dan penawaran terhadap barang tersebut.
 
Jumlah penawaran dan permintaan yang direncanakan tentu berdasarkan analisis dan perhitungan mendalam terhadap pasar.
 
Mengendalikan ekspektasi dan spekulasi masyarakat juga dapat memengaruhi jumlah penawaran dan permintaan terhadap suatu barang. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat kebijakan, sosialisasi, menyediakan subsidi, dan sebagainya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca juga:  4 Jurusan Favorit Mahasiswa Indonesia Kuliah di Luar Negeri dan Rekomendasi Kampusnya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan