Hal itu dia bagikan lewat akun Instagramnya @ridwankamil. Sebelum pergi menerima gelar kehormatan itu, Kang Emil sapaan karib Ridwan Kamil, pamit ke ibudanya.
"Masa kecil bahagia, diberi ASI/makanan bergizi walau sederhana, diberi nasihat cinta kasih sepanjang hayat, dilindungi doa-doa malam ibunda, berbuah pada pencapaian-pencapaian hari ini, termasuk pemberian gelar doktor hc ini," tulis Emil dikutip dari akun Instagramnya, Senin, 10 Juni 2024.
Kang Emil didampingi istinya Atalia Atalia Praratya menerima gelar itu. Dalam sidang penyerahan gelar Doktor Honoris Causa itu, Emil diperkenalkan sebagai seorang pria yang memiliki banyak talenta, arsitek visioner, serta pemimpin yang penuh kasih dan pembela yang tak kenal lelah demi kemajuan masyarakat.
Dijelaskan perjalanan Emil dimulai di kota Bandung yang semarak di Jawa Barat. Ia belajar arsitektur di ITB, Institut Teknologi Bandung, dan setelah magang di firma arsitektur di Amerika, ia belajar di University of California, Berkeley, dan memperoleh gelar Master of Urban Design.
Setelah bekerja sebagai arsitek di Hong Kong, ia bersama rekannya mendirikan Urbane Indonesia, sebuah firma arsitektur berbasis di Bandung. Jangkauan Urbane sungguh mengesankan; proyek-proyek besar di seluruh Indonesia dan portofolio proyek global termasuk masterplan Marina Bay yang ikonik di Singapura.
Karier Ridwan Kamil semakin menanjak, ia semakin dikenal sebagai "Arsitek Rakyat" atas proyek-proyek sosial pro-bono-nya yang menciptakan ruang-ruang publik di kawasan pemukiman padat penduduk di seluruh Indonesia.
Kesadaran sosialnya membawanya ke dunia politik. Emil pernah berkata, "Setiap kali saya kembali ke kampung halaman, yang saya dapatkan hanyalah kabar buruk - korupsi, jalanan kotor, kurangnya infrastruktur, dan sebagainya. Jadi, saya berkata pada diri sendiri dan keluarga saya bahwa inilah saatnya saya mengambil tantangan baru. Untuk menjadi arsitek utama kota dengan mencalonkan diri sebagai wali kota".
Pada 2013, meskipun tidak berafiliasi dengan partai politik besar mana pun, dengan memanfaatkan media sosial dan kampanye dari pintu ke pintu, ia berhasil mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung dengan meraih 45 persen suara terbanyak, mengalahkan tujuh kandidat lainnya.
Pada 2018, reputasi Kamil sebagai wali kota populer yang menunjukkan dedikasinya yang tak tergoyahkan terhadap pembangunan berkelanjutan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial berskala nasional.
Slogannya "Bandung yang Layak Huni dan Dicintai" melambangkan sikapnya sebagai wali kota. Dia tidak hanya menginginkan masyarakat yang berfungsi secara efektif, ia ingin masyarakatnya bahagia.
Tak heran, partai-partai besar mengincarnya untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden Gubernur Jawa Barat. Sebaliknya, ia memilih untuk mencalonkan diri secara independen dan sekali lagi, mengalahkan kandidat lainnya untuk menjadi Gubernur Jawa Barat yang ke-15.
Prestasinya sebagai gubernur sangat mengesankan, namun penanganannya terhadap pandemi covid-19 sangatlah mengesankan. Dia memprioritaskan telemedis dan menerapkan solusi kreatif untuk mengakomodasi pasien yang sedang dalam masa pemulihan dan mengosongkan tempat tidur di rumah sakit.
Dia menghentikan proyek infrastruktur besar untuk menghasilkan uang guna menyediakan pengobatan gratis bagi masyarakat. Dia tidak menunggu ketika respons nasional lambat, dia bertindak dan dengan melakukan hal tersebut menyelamatkan ribuan nyawa.
"Dr Kamil, pengaruh Anda telah meninggalkan bekas yang mendalam di hati orang-orang yang kehidupannya Anda pengaruhi. Anda telah menunjukkan kepada kami bahwa kepemimpinan bukanlah tentang penggunaan kekuasaan; ini tentang mengangkat orang lain. Komitmen Anda terhadap pendidikan, keberlanjutan, dan keadilan sosial benar-benar menginspirasi, begitu pula semangat pelayanan yang telah menentukan perjalanan Anda," dalam pernyataan universitas di sidang senat.
Emil mengungkap tidak pernah lupa dengan pesan Ibunya untuk selalu menjadi manfaat bagi masyarakat. Sang ibu, juga merupakan alumni ITB mahasiswa tahun 1959.
“Selalulah rendah hati dan maksimalkan ilmunya untuk kebermanfaatan masyarakat. Jangan lupa makan dan jangan tinggalkan salat, petuah beliau," kata Emil.
Dia sangat berterima kasih kepada Ibunya yang telah memberikan segalanya.
"Terima kasih Maci, ibunda tercinta, atas segalanya yang tidak mungkin bisa dibalas anakmu ini dengan setara. Semoga Allah selalu memuliakan hidupmu. Amin," tulis Emil.
Baca juga: Ridwan Kamil Terima Gelar Doktor Kehormatan dari Korsel |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News