Ketua Tim Spektronics ITS, Bimo Bintang Aulia, menuturkan pada kejuaraan tersebut peserta diseleksi dari berbagai universitas di dunia. Terdapat 46 tim finalis yang bertanding dan ITS berhasil menjadi terbaik kedua mengalahkan berbagai kampus top dunia seperti Toronto University dan Tsinghua University.
“Spektronics juga menjadi satu-satunya tim kebanggaan asal Indonesia yang berlaga di sini,” ungkap mahasiswa tahun ketiga tersebut dalam keterangan tertulis, Senin, 6 November 2023.
Kejuaraan bergengsi yang diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Engineers (AIChE) ini terdiri atas beberapa tahapan. Setiap tim harus melewati seleksi pada tahap Chem-E-Car Regional Competition di masing-masing wilayah.
Dalam persiapan menuju tahap final, tim peserta harus menjalani sesi safety and inspection, satu hari sebelum race competition berlangsung untuk menguji kelayakan mobil dan performa yang optimal. Tim Spektronics ITS membawa mobil Spektronics 23 versi terbaru untuk berlaga dalam kompetisi ini.
Mobil ini memanfaatkan reaksi dari tekanan udara dari dekomposisi hidrogen peroksida (H2O2) dengan katalis ferri klorida (FECl3) untuk menghasilkan sumber tenaga. “Kemudian tekanan udara ini disalurkan melalui sistem pneumatic yang menjadikannya penggerak mobil yang kuat,” papar Bimo.
Mobil ini juga dilengkapi dengan teknologi terintegrasi dalam bentuk fitur solenoid valve yang dapat dikendalikan otomatis menggunakan arduino nano. Fitur ini memberikan kemampuan lebih baik dalam mengontrol tekanan udara dan memungkinkan mobil untuk bergerak dengan akurasi lebih tinggi.
“Teknologi ini meningkatkan efisiensi hingga 50 persen dari mobil kami sebelumnya,” ungkap Bimo.
Mobil Spektronics 23 yang dikembangkan oleh tim yang juga beranggotakan Wiji Dharma Aditiya, Achmad Fadjar Maulana Firdaus, dan Dheas Pinda Prayoga ini harus menempuh jarak sejauh 25 meter. Melalui tantangan tersebut, keakuratan bahan kimia penggerak mobil juga dinilai dengan memberhentikan mobil sedekat mungkin dari garis finis.
“Error dari tim kami sebesar 0,112 meter, hanya berbeda 0,05 meter dari Auburn University, Amerika Serikat yang keluar sebagai Juara 1,” ujar dia.
Selama kompetisi, Tim Spektronics ITS mengaku tak banyak mengalami kendala berarti. Masalah logistik dalam pengiriman mobil melalui pesawat yang menyebabkan beberapa bagian mobil harus direparasi dapat diatasi dengan baik di lokasi kompetisi.
“Persiapan yang cukup matang telah kami lakukan sejak Juni lalu, sehingga tak banyak kendala yang dihadapi,” beber Bimo.
Dia menyampaikan keberhasilan Tim Spektronics ini juga melibatkan sumbangsih dari berbagai pihak. Termasuk, ITS yang telah memberikan dukungan baik dari segi materi maupun dukungan moral.
“Kemenangan ini menjadi langkah yang baik bagi kami untuk terus mengharumkan nama kampus di berbagai kompetisi internasional berikutnya,” ujar Bimo.
Baca juga: Top! Nogogeni ITS Kembali Juarai Kontes Mobil Hemat Energi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News