Rektor Universitas Mercu Buana (UMB), Andi Adriansyah. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Rektor Universitas Mercu Buana (UMB), Andi Adriansyah. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Kekerasan Seksual di Kampus Bakal Hancurkan Kesehatan Mental

Ilham Pratama Putra • 17 Juli 2024 13:49
Jakarta: Rektor Universitas Mercu Buana (UMB), Andi Adriansyah, mengatakan perguruan tinggi memiliki tanggung jawab mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus. Termasuk, penanganannya apabila terdapat temuan kasus.
 
Andi menekankan kekerasan seksual merupakan pelanggaran yang secara terang merusak rasa hormat seseorang. Bahkan, merendahkan martabat kemanusiaan.
 
"Hal ini mengganggu proses pembelajaran, menghancurkan kesehatan mental dan emosional, serta mengikis kepercayaan, merusak fondasi komunitas akademik yang ingin kita bangun," kata Andi di UMB, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024.

Menurutnya, setiap anggota komunitas perguruan tinggi memiliki hak untuk merasa aman. Termasuk, didukung apabila mengalami kekerasan.
 
"Karena kampus yang bebas dari pelecehan seksual sangat penting untuk menumbuhkan rasa aman dan memungkinkan semua orang untuk fokus pada kegiatan akademik dan profesional," tutur dia.
 
Sebanyak 192 perguruan tinggi swasta (PTS) di Jakarta menandatangani pakta integritas terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Penandatanganan digelar di UMB.
 
"Hal ini menjadi sebuah upaya untuk menciptakan suasana kondusif di kampus khususnya mengenai berbagai macam fenomena yang mungkin terjadi di dunia kampus dengan berbagai macam laporan terkait kekerasan seksual," jelas Andi.
 
Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila Naik ke Penyidikan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan