Penandatanganan MoU KPU dan Universitas Jember. DOK Unej
Penandatanganan MoU KPU dan Universitas Jember. DOK Unej

KPU Gandeng Unej Sukseskan Pemilu 2024

Renatha Swasty • 01 November 2022 17:27
Jakarta: Pesta demokrasi yang digelar pada 14 Februari 2024 kian dekat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggandeng Universitas Jember (Unej) untuk ikut serta menyukseskan Pemilu 2024.
 
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dengan Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna. MoU berisi tentang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang Kepemiluan dan Pendidikan Demokrasi.
 
Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna, mengatakan perlu sinergi saling menguntungkan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pemilu. Iwan menyebut banyak hal yang bisa dimanfaatkan, seperti Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Kuliah Kerja Nyata mahasiswa, dan program penelitian dan pengabdian dosen.

"Paling tidak KPU RI bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk menyosialisasikan dan mengawasi banyak hal tentang Pemilu 2024 nanti,” kata Iwan dikutip dari laman unej.ac.id, Selasa, 1 November 2022.
 
Iwan menyebut pengetahuan tentang pemilu penting bagi mahasiswa, sebab sebagai generasi muda mahasiswa tidak boleh abai terhadap proses demokrasi bangsa. Iwan berharap penandatanganan MoU ini segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan fakultas dan unit kerja terkait agar implementatif, baik dengan KPU pusat, provinsi maupun daerah.
 
Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menjelaskan kerja sama dengan kampus sangat penting. Pasalnya, menjelang pemilu KPU menjadi sentral konflik kepentingan. Hal tersebut perlu adanya pendampingan dari tenaga ahli yang dimiliki oleh Universitas Jember untuk meminimalisir konflik tersebut.
 
“Konflik itu menjadi mudah disulut di mana calon menginginkan kemenangan dengan memperebutkan satu kursi dan perlu kita ketahui bersama, peran mahasiswa yang sangat kritis dalam mekanisme pemilihan umum, mereka akan sangat aktif dalam memicu potensi konflik tersebut, oleh sebab itu perlu langkah-langkah yang tepat,” ungkap dia.
 
Hasyim menyebut pihaknya juga memerlukan data pendukung dari kampus untuk mengidentifikasi mahasiswa sesuai asal daerah mereka. Hal itu agar KPU dapat dengan mudah menyingkronkan data tersebut agar pendistribusian surat suara sesuai.
 
“Kami memerlukan data mahasiswa sesuai dengan daerahnya, agar kami dapat memfasilitasi hak suara mereka, sehingga kami dapat memdistribusikan surat suara secara tepat di masing-masing TPS,” kata dia.
 
Dia berharap kerja sama antar lembaga tersebut dapat berdampak baik untuk pemilihan umum mendatang.
 
Baca juga: BRIN Akuisisi 16 Buku Karya Dosen FKIP Universitas Jember 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan