Namun, saat ini ancaman kepunahan bahasa daerah di depan mata. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menegaskan bahasa daerah tak boleh hilang dari masyarakat.
Nadiem menyebut bahasa bukan sekadar kumpulan kata. Melainkan identitas suatu bangsa.
"Kalau bahasa daerah kita punah itu artinya kita kehilangan identitas, kehilangan kebhinekaan, kita hilang bukan hanya sejarah tapi segala jenis kearifan lokal," ujar Nadiem dalam Peluncuran Merdeka Belajar eps 17: Revitalisasi Bahasa Daerah, Selasa 22 Februari 2022.
Nadiem menyebut kekayaan terbesar dari bangsa Indonesia adalah kebhinekaan. Dia menuturkan bahasa daerah merupakan kebhinekaan yang harus dijaga.
Dia menyatakan salah satu penyebab utama punahnya bahasa daerah ialah semakin sedikitnya penutur bahasa daerah. Bahasa daerah sulit diwariskan bila tidak ada penutur bahasa daerah.
"Penutur jatinya tidak lagi menuturkan bahasa daereah tersebut. Dan dia tidak mewariskan bahasanya ke generasi berikut dan itu otomatis akan hilang di generasi berikutnya," terang Nadiem.
Untuk itu, pihaknya menghadirkan program Revitalisasi Bahasa Daerah. Dia berharap program ini dapat melindungi bahasa daerah.
"Lewat program ini kita ingin menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah, mendorong kelestarian bahasa. Kalau tidak dilestarikan, tidak digunakan dia akan hilang," tutur Nadiem.
Baca: Merdeka Belajar Episode 17, Nadiem Luncurkan Program Revitalisasi Bahasa Daerah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News