Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Dua SD di Luwu Utara Tertimbun Lumpur

Antara • 17 Juli 2020 11:36
Makassar: Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan menyatakan ada empat sekolah terdampak banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah tersebut pada Senin, 13 Juli 2020. Keempatnya terdiri dari tiga unit sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP), di dua kecamatan. 
 
"Pada Kecamatan Masamba yakni SD Inkor Masamba dan SMP 1 Masamba, sedangkan untuk Kecamatan Sabbang yakni SD 20 Pongo dan SD 19 Sabbang," kata Kepala Dinas Pendidikan Luwu Utara, Jasrun, melansir Antara, Jumat, 17 Juli 2020.
 
Jasrun menyebut dua sekolah terdampak timbunan lumpur yakni SD Inkor Masamba dan SD 20 Pongo. Sementara SMP 1 Masamba dan SD 19 Sabbang tergenang air.

"SMP 1 Masamba ini posisinya ada di depan bandara dan baru kali ini sekolah itu terdampak banjir dan masih digenangi air sampai sekarang. Kalau SD 19 Sabbang itu malah banjir masuk dan ada juga lumpur. Depannya sekolah masih seperti sungai," ungkapnya.
 
Ia menyatakan, sekolah dengan dampak paling parah yakni SD Inkor Masamba. Sebab, hampir seluruh bangunan tertutupi lumpur sehingga yang tersisa hanya atap sekolah muncul di permukaan.
 
Baca: Kemenkeu Setujui Bantuan Rp2,6 Triliun untuk Pesantren
 
Sekolah ini terdiri dari enam rombongan belajar dengan total tenaga didik sekitar 70 orang. Karena jumlah yang tidak begitu besar, maka Disdik berencana akan menggabungkan siswa SD Inkor Masamba dengan SD Bone yang lokasinya tidak begitu jauh.
 
"Ini akan kita bicarakan dengan orang tua murid karena dalam waktu ini sekolah sudah tidak bisa dipakai. Kita sudah meminta alat berat untuk segera mengeruk lumpur. Totalitas harus dimaksimalkan karena lokasinya di tengah-tengah pemukiman." paparnya.
 
Selain itu, ada juga SD 20 Pongo yang kondisinya tertimbun lumpur hingga ketinggian setengah meter. "Kita belum bisa menentukan langkah penanganan, terpenting sekarang mudah-mudahan alat berat bisa masuk mengerok karena ada tertimbun sampai dua meter, sebelum lumpur itu semakin mengeras," ujarnya.
 
Selain empat sekolah, sebelumnya ada juga SMP Kalitata Kecamatan Malangke Barat yang digenangi air. Tetapi, sekolah ini memang hampir setiap tahun tergenang air saat hujan turun.
 
"Bisa dibilang sekolah ini selalu menjadi langganan dimasuki air setiap kejadian banjir," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan