Kementan  memperpanjang batas waktu pemberkasan calon mahasiswa baru Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) tahun akademik 2020/2021 karena terdampak covid-19 (Foto:Dok.Kementan)
Kementan memperpanjang batas waktu pemberkasan calon mahasiswa baru Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) tahun akademik 2020/2021 karena terdampak covid-19 (Foto:Dok.Kementan)

Pemberkasan Calon Mahasiswa Baru Politeknik Kementan Diperpanjang

M Studio • 03 Mei 2020 21:37
Jakarta: Kementerian Pertanian memperpanjang batas waktu pemberkasan calon mahasiswa baru Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) tahun akademik 2020/2021 karena terdampak virus korona (covid-19). 
 
Jadwal semula ditetapkan pada 1 Mei 2020, menjadi diperpanjang hingga 14 Mei 2020. 
 
Pandemi covid-19 berimbas terhadap sejumlah kendala dalam melengkapi dokumen sebagai syarat pendaftaran mahasiswa baru. 

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memberikan kelonggaran dengan memperpanjang waktu pemberkasan. 
 
Untuk mempermudah kelengkapan administrasi, calon mahasiswa baru dapat menggunakan surat keterangan lulus apabila ijazah belum dikeluarkan oleh sekolah asal.
 
Perpanjangan waktu pemberkasan turut berimbas pada mundurnya pengumuman hasil seleksi administrasi jalur umum dan kerja sama. Dari semula yang ditetapkan 14 Mei 2020 diundur menjadi 28 Mei 2020. Hal ini berlaku untuk seluruh politeknik yang meliputi Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Yogyakarta-Magelang, Polbangtan Malang, Polbangtan, Gowa, Polbangtan Mnaokwari, dan PEPI di Serpong. 
 
Pada Indonesian Agriculture Forum 2020 yang diselenggarakan secara virtual pada 30 April 2020, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan empat faktor penentu keberhasilan pendidikan vokasi. 
 
Pertama adalah karakter yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Kedua, kompetensi lulusan yang mampu bekerja sama dengan orang lain. Ketiga, memiliki sifat kritis. Keempat, berpikir kreatif untuk berinovasi melalui dunia digital.
 
Senada dengan Mentan Syahrul, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa pendidikan vokasi yang dilakukan Kementan untuk menghasilkan sarjana terapan kualifikasi job seeker dan job creator. 
 
"Pengakuan atas kompetensi petani milenial dan penumbuhan kemandirian pengusaha muda pertanian melalui inkubasi bisnis di Polbangtan sebagai pilot project dan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri atau DuDi," ujar Dedi. (AG/Vtr-Pusdiktan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan