"Banyak dari protokol itu belum memberikan perlindungan guru. Disanalah perlindungan guru itu terancam dengan pandemi," ujar Sekjen FSGI Heru Purnomo pada konferensi daring, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Terlebih, saat ini banyak guru yang masih piket untuk hadir ke sekolah. Risiko penularan virus akan sangat mengancam guru.
Menurut Heru, sudah saatnya pemerintah daerah bisa memberikan tes swab kepada para guru. Hal itu diperlukan untuk memastikan guru dalam kaadaan sehat.
Baca: 61 Siswa Papua Barat Peroleh Beasiswa Pendidikan Kemenag
"Apalagi kita akan membuka pembelajaran tatap muka dengan siswa di zona kuning dan hijau. Jika protokol kesehatan tidak dipenuhi maka akan jadi ancaman," terangnya.
Dia menyebut, seharusnya pemerintah mengalokasikan anggaran khusus untuk tes swab terhadap guru. Toh, pemerintah menyatakan sanggup melakukan tes swab untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 kepada masyarakat.
"Ketika pemerinntah tidak punya biaya swab untuk guru yang mau belajar tatap muka, pemerintah pusat lebih baik jangan mengizinkan belajar tatap muka dan melakukan buka sekolah," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News