Rektor IKJ Indah Tjahjawulan mengatakan, kecerdasan buatan saat ini juga menjadi isu penting dalam dunia seni. Sebab kreativitas menjadi salah satu nilai utama dalam kemanusiaan.
Indah mengatakan, AI kini telah berkembang pesat melampaui apa yang dibayangkan dalam kehidupan sebab telah memberi banyak dampak pada kehidupan pelaku seni. Untuk itu pendidikan perlu membahas dampak AI terhadap masyarakat seni.
"Harapannya seminar ini dapat memberi kontribusi terkait realitas AI dan dampaknya bagi masyarakat dan seni," kata Indah di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024.
Seminar dua hari ini menghadirkan enam pembicara kunci dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea, Belanda, Prancis, dan Indonesia. Pembicara kunci pada hari pertama adalah Prof. Gunalan Danarajan dari Michigan University, Amerika Serikat. Prof. Gunalan Danarajan dalam paparannya berjudul Tangled Histories of Artificial Intelligence Automated Devices and Combinatorial Art membahas mengenai cara manusia berpikir tentang teknologi perlu berubah secara fundamental.
Kemudian Jeong dari Seoul Institute of the Arts, Prof. Dr. dan Richardus Eko Indrajit dari Universitas Pradita dengan moderator Areispine Dymussage Miraviori dari University of California, Riverside.
Sementara itu, pembicara kunci pada hari kedua adalah Aone van Engelenhoven dari Leiden University, Romain Fohr dari Université Sorbonne Nouvelle, Paris, dan Martin Suryajaya dari IKJ dengan moderator Bawuk Respati, S.Sn, M.Si dari Tokyo University of Foreign Studies (TUFS). Para pembicara lainnya membahas topik-topik yang menarik yaitu Arts, AI and Human Civilization, kemudian Arts, AI and Artists, lalu Arts, AI and Cultural Heritage, dan Arts, Ai and Human Daily Life.
Baca juga: Potensi Kreativitas Tak Terbatas, Dosen Perlu Forum untuk Bersinar |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News