Ilustrasi/Medcom
Ilustrasi/Medcom

Pendaftaran Beasiswa LPDP Batch 2 Tahun 2025 Diperpanjang, Cek Jadwal Terbarunya!

Citra Larasati • 01 Agustus 2025 15:26
Jakarta:  Pendaftaran Beasiswa LPDP Batch 2 tahun 2025 diperpanjang hingga pukul 20.00 WIB. Para pendaftar diminta untuk segera menyelesaikan proses pendaftaran hingga submit.
 
"Diberitahukan kepada seluruh calon pendaftar bahwa pada hari ini, Jumat, 1 Agustus 2025 dibuka perpanjangan waktu pendaftaran Beasiswa LPDP Batch 2 Tahun 2025. Pukul 07.00 s.d. 20.00 WIB. Hanya 1 Agustus 2025," ujar unggahan di akun Instagram @lpdp_ri, Jumat, 1 Agustus 2025.
 
Sebelumnya, proses Seleksi Beasiswa LPDP Tahap 2 dibuka hingga 31 Juli 2025. Pada tahap ini terdapat program prioritas LPDP yang mencakup beasiswa bundling, non-bundling, serta co-funding atau kemitraan.

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, menjelaskan tiga kebijakan utama yang menjadi prioritas LPDP tahun ini, yaitu penguatan Beasiswa Afirmasi, peningkatan program studi STEM, dan perluasan Beasiswa Co-Funding.
 
LPDP menunjukkan komitmen menghadirkan beasiswa yang inklusif lewat penguatan Beasiswa Afirmasi, dengan penambahan daftar daerah afirmasi dari 96 menjadi 127 kabupaten serta 8 perguruan tinggi baru di Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua demi memperluas akses pendidikan. Selain itu, program pengayaan bahasa secara gratis serta kemudahan persyaratan lainnya tetap disediakan bagi peserta yang lolos Beasiswa Afirmasi.
 
Rendahnya jumlah lulusan bidang STEM di Indonesia menjadi perhatian utama beberapa tahun terakhir. Untuk mengatasi potensi krisis lulusan berkualitas di bidang teknologi, pangan, energi, material, dan lain-lain, LPDP sebagai penyedia beasiswa S2 dan S3 menargetkan 65 persen penerima beasiswa tahun ini berasal dari rumpun STEM.
 
“Mungkin tidak akan 100 persen diarahkan ke STEM karena kami juga memerlukan bidang non-STEM (sosial humaniora) yang mendukung kemajuan STEM,” ujar Dwi dikutip dari laman LPDP.
 
Jumlah pendaftar beasiswa LPDP terus meningkat signifikan terutama setelah pandemi COVID-19 tahun 2020, dari 15.466 pendaftar pada 2021 naik hingga 52.842 pendaftar pada 2024. Jumlah penerima beasiswa tertinggi mencapai 9.358 awardee pada 2023.
 
Baca juga: Beasiswa Bundling LPDP Tahap 2 Dibuka, Cek Daftar Kampus dan Prodi Pilihannya

Kondisi ini menunjukkan antusiasme besar dari generasi muda calon pemimpin Indonesia dalam mengakses pendidikan terbaik. Sebagian besar dana hasil investasi Dana Abadi di Bidang Pendidikan dialokasikan untuk biaya beasiswa, baik yang dilakukan oleh LPDP maupun kerjasama dengan kementerian lain, baik untuk program degree maupun non-degree.
 
Strategi diversifikasi pendanaan melalui skema kerjasama co-funding sangat diperlukan. Sejauh ini telah ada 17 skema beasiswa co-funding dengan pihak luar negeri untuk memperluas kesempatan beasiswa bagi putra-putri Indonesia.
 
“Kami mencari cara kreatif bermitra dengan perguruan tinggi luar negeri dan negara lain untuk menambah jumlah beasiswa yang bisa diberikan. Cara ini disebut co-funding, di mana LPDP membayar separuh atau sepertiga, sementara mitra menanggung sisanya,” jelas Dwi Larso.

Skema Beasiswa Bundling

Beasiswa Prioritas dikemas dalam Skema Beasiswa Bundling yang menyasar bidang-bidang penting seperti ekonomi hijau, biru, dan digital, meliputi studi STEM dan beberapa bidang sosial humaniora. Skema ini memberikan keuntungan ganda karena peserta dapat mendaftar dua jalur sekaligus, yakni prioritas kemitraan dan salah satu beasiswa reguler (Afirmasi, Targeted, atau Umum), sehingga peluang diterima meningkat.
 
Pada Seleksi Beasiswa LPDP Tahap 2 saat ini, tersedia empat program Beasiswa Prioritas dalam skema bundling ke Nanyang Technological University (NTU) dan National University of Singapore (NUS) di Singapura, University of New South Wales (UNSW) di Australia, serta University of Dundee di Inggris.
 
Kepala Divisi Rekrutmen dan Seleksi LPDP, Andar Ramona Sinaga, menjelaskan proses seleksi tetap terdiri dari Seleksi Administrasi, Seleksi Bakat Skolastik (bagi yang belum mendapat Letter of Acceptance/LoA), dan Seleksi Substansi atau wawancara.
 
“Jika sudah diterima dalam co-funding (Beasiswa Bundling) dan mendapat LoA, maka penerima wajib mengambil beasiswa kemitraan. Namun jika LoA tidak didapatkan atau kuota terbatas, hasil seleksi wawancara dapat diproses kembali ke program beasiswa reguler pilihan peserta,” jelas Mona.
 
Selain itu, ada juga Program Prioritas Non-Bundling yang dapat didaftarkan terpisah tanpa harus mengikuti paket bundling. Contohnya saat ini pendaftaran Beasiswa LPDP - King’s College London Singhasari dibuka hingga 24 Juli.
 
Secara umum, LPDP membuka pendaftaran beasiswa reguler dua kali setahun, namun dengan hadirnya program Beasiswa Prioritas Non-Bundling memberikan lebih banyak pilihan beasiswa baru serta kesempatan kedua bagi peserta yang gagal seleksi beasiswa reguler.
 
Akhirnya, calon penerima dituntut mengenali peluang yang paling cocok dengan latar belakang, minat, dan kontribusi bagi diri dan bangsa. Pemahaman yang mendalam tentang mekanisme seleksi dan prioritas program sepanjang tahun sangat diperlukan.
 
“Sekarang tantangan ada di Anda semua. Manfaatkan kesempatan dan persiapkan seleksi dengan baik agar yang lolos adalah yang terbaik dan dapat dipercaya memajukan bangsa,” tutup Dwi Larso.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan