Barisan setiap gugus diawali oleh sepasang penggalang yang mengenakan pakaian adat sesuai dengan nama kampung yang dipilihnya. SMPK 1 Penabur misalnya, memakai pakaian adat khas Kalimantan Barat sesuai dengan kampung tempat mereka berkemah. Setelah seluruh gugus berkumpul, digelar upacara pembukaan yang dipimpin oleh pembina upacara Kenny Lim, Ketua BPK Penabur Jakarta.
Jambore penggalang SMPK PENABUR Jakarta mengangkat tema “Pramuka : Menjaga Kelestarian Alam untuk Masa Depan Bumi”, mengajak para peserta Jambore untuk ikut melakukan tindakan pelestarian alam lewat berbagai aktivitas seru. “Penabur sudah menanamkan kepada setiap peserta didik untuk melestarikan alam yang dimulai dari tindakan kecil. Ini diterapkan ke dalam setiap pembelajaran di sekolah dan salah satunya juga digalakkan melalui ekstrakurikuler Pramuka lewat kegiatan Jambore ini,” ujar Kenny, dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat, 23 Mei 2025.
Menurut Kenny tindakan melestarikan alam untuk masa depan bumi yang lebih baik dimulai dari para peserta, seperti membuang sampah dengan melihat klasifikasi organik maupun non organik, dan mana yang dapat didaur ulang kembali untuk dijadikan produk yang berguna. “Melestarikan alam itu tidak jauh-jauh, tetapi dimulai dari diri sendiri. Melalui kegiatan di pos pos diharapkan sepulang dari Jambore, setiap peserta dapat menjadi penggalang bijaksana yang dapat berkontribusi bagi masa depan bumi melalui tindakan kecil yang bermakna,” harap Kenny.
Setelah upacara usai para peserta mulai mengikuti kegiatan yaitu kunjungan antar kampung. Para peserta dapat mengenal teman-teman baru dari sekolah lain sekaligus belajar kepramukaan, mendaur ulang sampah, serta mengenal kebudayaan setiap kampung melalui permainan dan aktivitas menarik.
Misalnya lewat aktivitas permainan tradisional congklak yang diadakan di kampung Jawa Barat, dipimpin Dewan Penggalang SMPK PENABUR Bintaro Jaya. Kemudian, latihan menari tradisional di kampung Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh Dewan Penggalang dari SMPK 3 Penabur.
“Tugasku sebagai Dewan Penggalang di Jambore kali ini adalah mengajar adik-adik penggalang beberapa gerakan dasar tari tradisional. Aku berharap lewat apa yang aku ajarkan mereka dapat mengenal dan semakin mencintai kebudayaan Indonesia khususnya tari tradisional,” cerita Annasya, siswi SMPK 3 Penabur.
Baca juga: 7 PTN Buka Jalur Anggota Pramuka, Tanpa Tes untuk Semua Jurusan |
Valeria Faith Darmawan dan Joshua Nathanael Gunardi, penggalang dari SMPK 1 Penabur yang baru pertama kali mengikuti Jambore SMPK Penabur Jakarta merasa senang dapat mengikuti kegiatan tersebut. “Kami di sekolah melakukan berbagai persiapan untuk mengikuti Jambore, mulai dari latihan menghafal yel-yel sambil berlari keliling lapangan hingga latihan baris berbaris,” ungkap Valeria yang mengenakan pakaian hitam keemasan khas adat Kalimantan Barat.
Joshua sudah tidak sabar mengikuti rangkaian Jambore selama dua hari terutama kunjungan kampung karena Ia dapat mengenal berbagai kebudayaan Indonesia yang beragam, mulai dari permainan tradisional hingga makanan khas yang bisa dicicipi. “Aku sangat tertarik dengan kunjungan kampung karena dapat mengenal kebudayaan Indonesia.” tutur Joshua.
Berbeda dengan Valerie, momen yang paling dinantikan olehnya adalah pentas seni di malam hari, “Aku suka menari dan bernyanyi soalnya.” tuturnya.
Baca juga: Jelajahi Budaya Nusantara Lewat Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2025, Pendaftaran Dibuka Nih! |
Jambore SMPK Penabur Jakarta juga memiliki tujuan membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang BEST. Be Tough, tangguh dalam menghadapi tantangan selama Jambore. Excel Worldwide, mendapatkan pengetahuan baru yang menjadi bekal saat ini dan di kemudian hari. Share with Society, bekerja sama dengan teman dan berbagi apa yang dimiliki untuk orang lain. Trust in God, mengandalkan Tuhan dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News