Mendikbud Muhadjir Effendy menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 20, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu 19 April 2019, Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq.
Mendikbud Muhadjir Effendy menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 20, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu 19 April 2019, Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq.

Pemimpin Terpilih Perlu Beri Perhatian Pada Kebudayaan

Daviq Umar Al Faruq • 17 April 2019 23:46
Malang: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy berharap pemimpin yang terpilih kelak pada Pemilu 2019 dapat semakin memajukan Indonesia, terutama di bidang kebudayaan. Sebab, menurutnya Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi negara besar. 
 
"Bahkan Direktur UNESCO menyebutkan Indonesia super power kebudayaan. Negara lain boleh jadi super power ekonomi atau militer, tapi Indonesialah yang punya kebudayaan," katanya di Malang, Jawa Timur, Rabu 17 April 2019.
 
Muhadjir yakin masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas dalam menentukan pilihannya. Hanya saja dia tak yakin masyarakat bisa membedakan mana calon-calon bekas koruptor dengan calon yang bersih.

"Tapi sesuai undang-undang dan ketentuan yang berlaku calon bekas koruptor itu berhak mencalonkan diri. Ya berikan kesempatan lah, biar masyarakat yang menilai. Kalau mereka terpilih ya berarti nasibnya baik," ungkapnya.
 
Baca:  Mendikbud: Cukup Diintip Saja dan Dicoblos
 
Di sisi lain, Muhadjir menilai pelaksanaan Pemilu 2019 saat ini berjalan lancar, jujur, adil, dan transparan. Dia pun berharap calon yang terpilih nanti dapat menjalankan amanah dari masyarakat dengan rendah hati 
 
"Sementara yang belum mendapatkan amanah tetap bersyukur. Siapa tahu nanti punya kesempatan di Pemilu berikutnya," tegasnya.
 
Muhadjir menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 20, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.  Muhadjir mencoblos bersama istrinya, Suryan Widati.
 
Dengan mengenakan kemeja putih, Muhadjir berangkat ke TPS yang hanya berjarak 100 meter dari kediamannya dengan berjalan kaki. Setibanya di TPS, dia langsung ikut mengantri.  Setelah beberapa saat, Muhadjir menuju ke bilik suara untuk menggunakan hak suaranya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan