"Saya ingin melihat perkembangan yang terjadi, penyebab kematian dan apa yang terjadi. Sampai terjadi tewasnya dua orang ini," kata Nasir di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 27 September 2019.
Informasi yang didapat Nasir, mahasiswa yang tewas itu diduga terkena luka tembak di dada bagian kiri. Namun, ia belum bisa memastikan musababnya.
"Di Kendari kami sudah kontak rektor, ini lagi didalami mengapa sampai mati," ungkapnya.
Nasir pun menegaskan tak ingin ada lagi mahasiswa yang jadi korban. Ia pun berharap mahasiswa tak lagi turun ke jalan dan mengedepankan dialog di kampus.
"Mahasiswa itu kan masyarakat intelektual, akademik, masyarakat yang paling terdidik, maka kita ajak bicara mereka dengan baik. Supaya nanti bisa menyelesaikan persoalan dengan baik," ungkapnya.
Korban meninggal dalam aksi massa di Kendari, Sulawesi Tenggara, menjadi dua orang. Satu korban bernama Yusuf Kardawi, 19, sempat dirawat intensif pasca operasi di RSU Bahteramas Kendari.
Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Yusuf adalah pasien rujukan dari RS Ismoyo Korem 143/Haluoleo. Yusuf harus dioperasi karena cedera serius saat aksi di gedung DPRD Sultra, Kamis, 26 September 2019.
Korban kedua yakni Randi, 21, yang berstatus mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO. Randi meninggal pada Kamis, 26 September 2019. Polisi sendiri belum membeberkan penyebab dua mahasiswa itu tewas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News