Selain itu juga ada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama(PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf dan Dewan Advisory Board/Dewan Pakar, HubLu PP Muhammadiyah, Sudibyo Markus.
Dalam gelaran tersebut, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas didapuk menyaksikan penyerahan ijazah Doktor Kehormatan kepada tiga tokoh masyarakat oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga di atas panggung. Yaqut dalam sambutannya yang ditayangkan saat acara mengatakan kiprah pengabdian terhadap ilmu dan masyarakat tidak hanya menjadi tugas akademisi.
Banyak rupa-rupa pengabdian juga dilakukan oleh masyarakat. Sudah seharusnya, lanjut Menag, kampus memberikan kehormatan atas jasa besar yang telah mereka ukir.
"Saya mengucapkan selamat atas penganugerahan Doktor Honoris Causa yang diberikan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, kepada tiga tokoh masyarakat ini. Selain penghormatan dan pengakuan, gelar ini merupakan amanah dan tanggung jawab bagi penerima untuk terus berkarya dalam pengabdian masyarakat," ujar Yaqut.
Sidang Senat Terbuka Doktor Honoris Causa ini mengambil tema "Membangun Persaudaraan Dalam Keragaman Kemanusian. Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Dr. Phil Al Makin, alim ulama, pimpinan ormas lintas keagamaan, dan pimpinan parpol.
Hadir juga para, Sekjen Kemenag Nizar, para Pejabat Eselon I Kemenag, serta Staf Ahli, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama. Sejumlah pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKN) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia juga hadir bersama Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi, serta ibunda KH Yahya Cholil Staquf bersama keluarga.
Usai Pembacaan Naskah Akademik oleh Ketua Tim Promotor, Prof. Dr. Machasin, rangkaian acara dilanjutkan dengan pidato ilmiah dari ketiga penerima gelar Doktor Kehormatan.
Baca juga: Donald Harris Sihotang, Doktor Nonmuslim Pertama di UIN Raden Intan Lampung |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News