Tim Bayucaraka ITS. DOK ITS
Tim Bayucaraka ITS. DOK ITS

Tim Bayucaraka ITS Targetkan Sapu Bersih Gelar Juara di KRTI 2024

Renatha Swasty • 06 September 2024 22:08
Jakarta: Tim Bayucaraka dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menargetkan menyapu bersih gelar juara di Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024. Tim akan berlaga pada 12-19 September 2024 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
 
General Manager Tim Bayucaraka ITS Raditya Eka Putra menjelaskan KRTI merupakan ajang tahunan yang mempertemukan tim robot terbang nirawak unggulan dari seluruh perguruan tinggi tanah air. Terdapat lima divisi yang dilombakan, yakni Racing Plane (RP), Technology Development (TD), Vertical Take Off Landing (VTOL), Fixed Wing (FW), dan Long Endurance Low Altitude (LELA).
 
“Tim Bayucaraka sendiri akan ikut bertanding di semua divisi lomba,” ujar Radit dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Jumat, 6 September 2024.

Radit menjelaskan pada divisi RP atau terbang cepat tim Bayucaraka ITS akan menurunkan pesawat kebanggaan, PALKONJET. Sementara itu, pada divisi TD yang berfokus pada pengembangan teknologi akan diturunkan pesawat SONGGORITI.
 
Pada divisi VTOL sebagai level lanjutan pengembangan teknologi akan diturunkan drone SOEROKU87. Sedangkan, di divisi LELA sebagai implementasi terbang jarak jauh dan FW yang berfokus pada aplikasi nyata akan diturunkan pesawat BARBATOS dan COBRA.
 
Mahasiswa angkatan 2021 ini menuturkan, tim Bayucaraka ITS telah melaksanakan uji terbang rutin sejak Maret 2024. Radit mengatakan fokus utama yang ditekankan berpusat pada reliabilitas pesawat nirawak yang akan diterbangkan.
 
Realibilitas ini mencakup konsistensi waktu tempuh dan jarak terbang, ketahanan terhadap kerusakan, dan keandalan pesawat dalam melewati berbagai misi serta rintangan. Radit menyebut setiap divisi memiliki persiapan berbeda.
 
Ia mencontohkan salah satunya pada divisi LELA. Pada divisi yang baru dilombakan pada KRTI 2024 ini, tim Bayucaraka ITS menggunakan baterai dengan kapasitas lebih besar agar pesawat dapat terbang lebih lama.
Radit mengungkapkan pesawat COBRA bisa menempuh waktu terbang hingga 1,5 jam pada uji terbang terakhir. “Serta antena yang digunakan juga lebih kuat,” ujar dia.
 
Dia mengatakan timya juga telah menyiapkan strategi dalam menghadapi perbedaan medan latihan dengan medan perlombaan. Medan lomba yang cukup berbukit serta dikelilingi jurang dan tebing menjadikan prosedur penerbangan harus diperketat.
 
Meski demikian, Radit mengungkapkan tim Bayucaraka ITS telah melakukan survei menyeluruh serta strategi pencegahan yang optimum.
 
Koordinator Tim Robotika ITS, Muhtadin, mengungkapkan dukungan dari seluruh pihak turut menjadi pendorong semangat tim untuk mengukir prestasi terbaik. Dia menyebut dukungan menyeluruh ini menjadi modal besar bagi tim untuk mengepakkan sayap lebih lebar di kontestasi KRTI Nasional.
 
“Selain dukungan, berbagai evaluasi yang komprehensif juga diberikan rinci untuk menyokong kemenangan Kampus Pahlawan,” ujar dia.
 
Dosen Departemen Teknik Komputer ITS ini menargetkan tim Bayucaraka ITS dapat meraih podium tertinggi di kontestasi tersebut. Muhtadin berharap kerja keras yang telah dikerahkan dapat terbayar dengan kemenangan.
 
Muhtadin juga berpesan agar seluruh anggota tim yang bertanding dapat menjadikan momentum sebagai wadah berkontribusi dan belajar. “Serta mencari pengalaman dan relasi sebanyak mungkin,” ujar dia.
 
Baca juga: ITS Loloskan 44 Proposal di Pimnas ke-37, Tim Terbanyak Ke-2 Nasional

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan