Satryo mengatakan, audiensi dengan Metro TV ini berlangsung lancar dan produktif. Sebab di tengah banyaknya program kementerian, Satryo menilai kehadiran Metro TV sebagai media massa dapat menjadi penyambung lidah kepada publik yang sangat strategis dan dibutuhkan.
"Kami memang memerlukan support dari Metro TV untuk menyosialisasikan program-program baru yang akan dikerjakan oleh Kementerian kami," kata Satryo saat audiensi di Jakarta, Selasa, 26 November 2024.
Satryo mengatakan, selain sejumlah program rutin pendidikan tinggi, Kemendiktisaintek juga ingin menguatkan edukasi kepada masyarakat tentang kegiatan riset dan pengembangan. Riset yang dilakukan oleh perusahaan, pendidikan tinggi, maupun lembaga penelitian dapat disosialisasikan dengan optimal agar dapat dihilirisasi dan bermanfaat bagi dunia industri.
Membangun Budaya Ilmiah
Selain itu, Satryo menekankan programnya yang akan membangun budaya ilmiah di tengah masyarakat. "Yang kedua, bagaimana Kementerian kami ini mencoba untuk mengedukasi masyarakat dalam hal budaya ilmiah. Karena banyak sekali temuan-temuan atau hasil karya ilmiah ilmuwan kita itu seringkali kurang diapresiasi masyarakat karena tidak dipahami," ujar Satryo.Dengan kata lain, Satryo ingin di eranya dapat terbentuk pola pikir ilmiah di masyarakat. Bagaimana ilmuwan dapat membumikan hasil-hasil penemuan, riset, maupun penelitiannya kepada masyarakat.
"Concern kami adalah para ilmuwan kita itu dapat menceritakan dengan mudah apa penemuannya yang bermanfaat untuk masyarakat," terangnya.
Dengan terbangunnya budaya ilmiah, diharapkan ke depannya Indonesia dapat tumbuh menjadi negara maju. "Kita punya industri, punya penelitian yang baik, punya industri yang unggulan, punya masyarakat yang punya budaya ilmiah sehingga kemajuan bangsa kita juga tumbuh karena adanya hasil-hasil temuan ilmiah yang bermanfaat dan digunakan oleh masyarakat," ujar Satryo.
Tata Kelola Pendidikan Tinggi
Di bidang pendidikan tinggi, Satryo mengatakan akan menata ulang tata kelola perguruan tinggi, termasuk regulasi-regulasi yang ada agar dapat mempercepat kemajuan perguruan tinggi di Tanah Air. "Supaya perguruan tinggi lebih maju, lebih berinovasi dan berkiprah," kata Satryo.Sedangkan untuk program riset dan pengembangan, Satryo juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan agar hasil riset dan penelitian dapat dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat.
Untuk mendukung program-program strategis tersebut, Satryo pun akan membentuk dua unit direktorat jenderal baru di luar ditjen pendidikan tinggi. " Ya karena kita ada dua unit baru, di tengah kami akan ada dua dirjen baru. Satu dirjen riset dan pengembangan, yang kedua dirjen sains dan teknologi," ungkap Satryo.
Baca juga: Mendiktisaintek Sebutkan Kriteria Penerima Beasiswa LPDP yang Tidak Wajib Pulang |
Merekrut Diaspora
Menariknya, salah satu dirjen ini akan dijabat oleh seorang diaspora Indonesia yang kini berkarya di Inggris. "Yang kami rekrut adalah diaspora dari terakhir dia di Inggris, dia pulang ke Indonesia. Dia ini banyak pengalamannya, banyak karya-karyanya yang luar biasa, baik sebagai peneliti maupun sebagai pengembang industri, cocok untuk tugas kita ke depan ini. Saya minta tolong dia bantu saya di sini," paparnya.Sedangkan di saat yang bersamaan, Satryo masih mencari siapa bakal calon dirjen yang membantunya di bidang sains dan teknologi. Untuk posisi yang satu ini, Satryo mencari sosok yang memiliki visi keilmuan tinggi namun dapat membumikan sains.
"Itu mungkin tokoh-tokoh yang punya visi keilmuan yang tinggi, yang bisa menjelaskan sains pada masyarakat dengan mudah supaya dipahami," tegas Satryo
Beasiswa OSC Medcom.id
Dalam kesempatan tersebut, Satryo juga menyambut baik program Beasiswa OSC (Online Scholarship Competition) yang diinisiasi Media Group melalui Portal berita dan video Medcom.id. "OSC itu sangat baik. Itu memberi kesempatan anak untuk bisa berkuliah dengan bantuan beasiswa dari Metro TV (Media Group)," kata Satryo.Ia berharap program Beasiswa OSC mendapat dukungan yang lebih luas dari seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan. Sehingga keberadaan Beasiswa OSC juga semakin berdampak bagi masyarakat dan Bangsa.
"Dan itu bisa diperluas lebih baik lagi, sekaligus juga mereka supaya punya kesempatan belajar sambil nantinya mendapat pekerjaan juga. Jadi baik kalau mereka itu kemudian selain diberikan beasiswa, diberikan juga pengalaman dan manfaat yang cukup untuk dia bisa berkarya sesuai bidang yang dia kerjakan. Dan mereka juga dapat kembali ke daerah, buat daerahnya lebih maju lagi," ucapnya.

President Director Metro TV, Arief Suditomo menyerahkan kenang-kenangan kepada Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro. Foto: Medcom.id/Citra Larasati
Selain Arief Suditomo dan Budiyanto, turut hadir juga Director of Sales and Marketing Metro TV-Meniek Andini, Content Strategic Expert-Dian Rohaeni, dan Marketing Development and Partnership Manager, Eka Jaya Azis.
Arief Suditomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan, kedatangan Metro TV kali ini adalah untuk menyampaikan kesiapan berkolaborasi dengan Kemendiktisaintek melalui program-program di televisi berita pertama di Indonesia tersebut. Dengan sejumlah program-program andalan dan aset-aset digital yang terus berkembang, Metro TV meyakini kebijakan-kebijakan pemerintah di era Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka di bidang, sains, dan teknolgi dapat tersosialisasikan dengan optimal kepada masyarakat.
Arief juga menjawab pertanyaan Satryo terkait jangkauan siaran Metro TV. "Dalam hal televisi siaran kami menjangkau Sabang hingga Merauke, kita hampir tidak ada blank spot kecuali benar-benar sebuah komunitas atau tempat yang secara geografis memang tidak ada populasinya," kata Arief.
Arief mengatakan, Metro TV juga terus mengikuti perkembangan digital untuk menjawab tuntutan zaman. "Lalu hal-hal yang terkait sama digital juga, karena sekarang kan bagaimana kita berkomunikasi kan generasi z dan sebagian besar orang sudah mengonsumsi informasi dan berita lewat saluran-saluran digital. Sehingga kita juga sangat serius dalam membina apa yang menjadi digital asset kami," tegas Arief.
Kemudian Arief pun membeberkan kekuatan aset digital juga media sosial Metro TV. Baik itu YouTube, Instagram, hingga TikTok yang sudah memiliki pelanggan dan engagement tinggi. "Jadi kalau ada beberapa hal yang terkait dengan strategic campaign dari kementerian, kita bisa ikut gemakan, tidak saja di televisi tapi juga di kanal-kanal digital kami, portal dan sosial media," kata Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News