Skrining menunjukkan 2.716 (22,4 persen) PPDS mengalami gejala depresi (skor di atas 4), yaitu 1.977 (16,3 persen) depresi ringan, 486 (4 persen) depresi sedang, 178 (1,5 persen) depresi sedang-berat, dan 75 (0,6 persen) depresi berat.
Pemikiran lebih baik mati atau ingin melukai diri sendiri dengan cara apa pun semakin sering dirasakan pada PPDS yang memiliki gejala depresi lebih berat.
Dalam dua minggu terakhir, 399 (3,3 persen) PPDS merasa lebih baik mati atau ingin melukai diri
sendiri dengan cara apa pun, 322 (2,7 persen) merasakan hal ini beberapa hari, 52 (0,4 persen)
merasakan ini lebih dari separuh waktu, dan 25 (0,2 persen) merasakan ini hampir setiap hari.
Hasil skrining juga menunjukkan dari total 22,4 persen PPDS yang mengalami gejala depresi tersebar di sejumlah RSV. Berikut Top 10 RSV dengan jumlah absolut PPDS dengan gejala depresi terbanyak:
- RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo: 614
- RSUP Dr. Hasan Sadikin: 350
- RSUP Dr. Sardjito: 326
- RSUP Prof Dr. I.G.N.G. Ngoerah: 284
- RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo: 240
- RSUP Dr. Kariadi: 228
- RSUP H. Adam Malik: 181
- RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang: 138
- RSUP Dr. M. Djamil: 128
- RSUP Prof. Dr. R.D Kandou: 91
- Sp1 Ilmu Kesehatan Anak: 382
- Sp1 Ilmu Penyakit Dalam: 350
- Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif: 248
- Sp1 Neurologi: 164
- Sp1 Obstetri dan Ginekologi: 153
- Sp1 Ilmu Kesehatan Mata: 137
- Sp1 Ilmu Bedah: 127
- Sp1 Jantung dan Pembuluh Darah: 114
- Sp1 Dermatologi dan Venerelogi: 107
- Sp1 Radiologi: 100.
Sebelumnya, mahasiswi PPDS Undip bunuh diri. Calon dokter spesialis itu disebut bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungan selama mengikuti PPDS Anestesi di RSUP dr. Kariadi, Semarang.
Baca juga: Mahasiswi Bunuh Diri, Kemenkes Minta Kemendikbudristek Benahi PPDS |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News