"Harus ada terobosan untuk memutus rantai kelangkaan buku ajar dan buku referensi bertemakan literasi digital," kata Rusdianto melalui keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Kamis, 6 Juli 2023.
Untuk mempersempit jurang kelangkaan ini, Aspikom berencana menerbitkan lima buku soal literasi digital. Komitmen itu disuarakan saat lokakarya sehari bertema Memutus Kelangkaan Buku Literasi Digital yang diselenggarakan Aspikom Jabodetabek bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
"Lokakarya ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi dosen-dosen komunikasi di Indonesia dalam kemampuan penulisan buku ajar dan buku referensi yang bertemakan literasi digital," kata Rusdianto.
Lokakarya juga diharapkan bisa menjembatani upaya kolaboratif dosen-dosen komunikasi di Indonesia dalam rangka penulisan.
Ketua Aspikom Korwil Jabodetabek periode 2022-2025, Rini Sudarmanti, mengatakan lokakarya sehari ini diharapkan memberi motivasi sangat tinggi bagi para anggota untuk menulis buku. Agar mereka juga bisa membuat buku sesuai target dan rencana yang telah disusun.
Baca: Literasi Digital Menjadi Penting Tekan Radikalisme di Dunia Maya
Lokakarya ini dibuka Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin. Sejumlah narasumber yang menjadi pembicara dalam lokakarya ini adalah Bambang Trimansyah, seorang penulis dan editor, juru latih, dan konsultan penerbitan; Maryanto dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa; Alex Westcott Campbell, Senior Editor of Humanities and Social Science (Southeast and East Asia) Springer Nature; dan Manajer Penerbitan dan Produksi, Penerbit Salemba Empat, Novietha Indra Sallama.
Dua moderator memandu lokakarya yang dibagi dalam dua sesi yaitu pertama Tatik Yuniarti dari Universitas Islam 45 Bekasi; dan Latifa Ramonita dari Institut Komunikasi dan Bisnis London School of Public Relation.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News