Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) Mochtar Luthfi, membagikan empat kebiasaan buruk yang harus dihindari agar pahala dalam merayakan Idulfitri tetap terjga:
1. Idulfitri sebagai ajang pamer
Pamer merupakan kebiasaan yang tidak banyak orang bisa sadari. Kebiasaan ini rentan terjadi bagi seseorang yang mudik ke pulang kampung, lalu memamerkan kesuksesannya.“Yang pertama adalah pamer. Jadi tanpa sadar ketika orang-orang mudik itu ingin menunjukkan kesuksesan. Jadi pamer kesuksesan, pamer kekayaan, pamer banyak hal,” ujar dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia itu dikutip dari laman unair.ac.id, Sabtu, 22 April 2023.
Luthfi mengatakan masyarakat harus segera menghindari kebiasaan yang dapat merusak amal karena ini kebiasaan riya. “Hartanya sendiri dipamerkan saja sudah riya. Dan riya itu amalan atau aktivitas yang dapat menghapuskan amal,” ujar Luthfi.
2. Meninggalkan ibadah wajib
Umat muslim juga tak sadar sering meninggalkan ibadah wajib demi memeriahkan hal yang sunnah. Beberapa kasus yang sering terjadi adalah takbir keliling.“Kalau aktivitas dalam menyambut lebaran itu tidak jarang meninggalkan sesuatu yang wajib. Jadi misalnya untuk merayakan lebaran, takbir keliling itu sampai tidak salat magrib, tidak salat isya, lho. Yang mestinya salat wajib, malah tidak menjalankan,” ucap dosen pengampu mata kuliah Agama Islam itu.
Begitu pula dengan meninggalkan salat subuh karena terlalu fokus salat Idulfitri sebagai ibadah sunnah. Seseorang tidak boleh meninggalkan salat subuh sebagai ibadah wajib karena akan mendapatkan dosa jika meninggalkannya.
“Jadi, sesuatu yang mestinya fokus yaitu di hal wajib, baru hal sunnah,” kata Luthfi.
3. Merayakan Idulfitri yang mengganggu
Salah satu kebiasaan yang masih sering ada di masyarakat ketika Idulfitri adalah bermain petasan. Mereka memiliki niat untuk merayakan Idulfitri, tetapi tidak semua orang menyukai petasan yang lebih banyak keburukannya. Karbit adalah satu satu petasan yang harus segera dihindari.“Atau bahkan zaman saya kecil itu karbit. Itu suaranya sampai sak desa ra isok turu kabeh (satu desa tidak bisa tidur semua). Itukan merayakan, tetapi mengganggu. Orang-orang yang merasa terzalimi malah dungo e elek (berdoanya jelek),” ucap Luthfi.
4. Mengabaikan silaturahmi
Luthfi juga sering menemui masyarakat yang mementingkan wisata terlebih dahulu ketimbang silaturahmi. Padahal, momen Idulfitri adalah saling bermaaf-maafan.“Ada momen Idulfitri tidak jarang yang utamakan silaturahmi, tetapi yang diutamakan wisata. Jadi mengunjungi tempat wisata nomor satu, silaturahmi yang sekian, bahkan diabaikan,” kata Luthfi.
Itulah empat kebiasaan buruk yang mesti dihindari saat Idulfitri. Semoga puasa selama satu bulan mendapat pahala dan tidak dirusak dengan kebiasaan buruk.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News