"Yang kurang adalah pengendalian kualitas dari program-program yang sudah diluncurkan oleh kementerian," kata Panut kepada Medcom.id, Kamis, 29 Desember 2021.
Misalnya, kata dia, pengendalian proram Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menurut dia belum ada pengukuran kualitas program yang komprehensif.
"Apakah secara kualitas program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sudah berjalan dengan kualitas dan impak yang diinginkan atau belum. Proses plan, do, check, act sangat kurang," ujar Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
Baca: Refleksi Perguruan Tinggi 2021, FRI: Digitalisasi Kampus Kian Nyata
Meski begitu, menurut dia, penanganan pandemi, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bauran di perguruan tinggi relatif berjalan dengan baik. Dalam mengatasi pandemi, perguruan tinggi juga telah mampu bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melanjutkan pembelajaran.
"Tapi untuk pembelajaran daring masih harus dikembangkan dengan baik adalah cara atau sistem assesment atau ujian yang betul-betul dapat mengukur capaian pembelajaran dengan valid dan akurat," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News