Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras Dudi), Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Saryadi mengatakan, bahwa pihaknya kini telah membuat skema terbaru untuk SMK PK. Skema baru tersebut adalah Pemadanan Dukungan.
Saryadi mengatakan, skema Pemadanan Dukungan ini merupakan pengembangan SMK PK yang akan melibatkan industri secara lebih intensif melalui kemitraan yang terukur dan nyata. Bentuk kemitraan yang terukur tersebut adalah investasi industri ke tubuh SMK PK.
"Investasi itu baik berupa tunai maupun in kind. Peran dari Kemendikbudristek adalah memadankan nilai investasi industri satu banding satu untuk penguatan pembelajaran serta sarana prasarana," lanjut Saryadi.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, skema investasi yang dilakukan. Di mana jika industri berinvestasi sebesar Rp1 miliar, maka dari Kemendikbudristek juga akan memberikan Rp1 miliar kepada sekolah tersebut.
Kemendikbudristek menyiapkan anggaran senilai kurang lebih Rp750 miliar khusus untuk SMK PK Skema Pemadanan Dukungan, yang dinilai cukup untuk 200 lebih SMK PK yang akan terlibat.
"Asumsinya, jika nilai rerata maksimal investasi dari industri yang bisa kami padankan adalah Rp3 miliar per sekolah, maka setidaknya akan ada 250 SMK yang berkesempatan memperoleh skema ini," ungkap dia.

Yang menjadi tantangan dari program ini, kata Saryadi, ialah meyakinkan industri untuk berinvestasi ke SMK PK Skema Pemadanan Dukungan. Sejauh ini pihaknya sudah terkoneksi kurang lebih dengan 300 industri yang siap untuk ditindaklanjuti sebagai mitra SMK PK.
Pihaknya menjelaskan jika berinvestasi dalam program ini akan meningkatkan efisiensi industri khususnya dalam pengeluaran operasional (operating expenditure) dan pengeluaran modal (capital expenditure). Industri juga berkesempatan menyiapkan tenaga unggul yang sesuai spesifikasi kebutuhan pembangunan industri.
"Mendapatkan efisiensi dalam hal pembiayaan sektor produksi dengan cara memindahkan salah satu jalur produksi ke SMK dengan biaya pemadanan dukungan dari pemerintah. Program ini juga menjadi sarana melakukan talent pooling dan mempersiapkan talenta masa depan bagi industri dengan cara yang efektif dan efisien dan lain-lain," terangnya.
Sementara itu, bagi SMK sendiri, keuntungannya ialah percepatan pencapaian Profil Pelajar Pancasila dan lulusan berstandar dunia kerja. Selain itu program ini akan meningkatkan hasil mutu pendidikan dan link and match dengan industri dalam kurun waktu tiga tahun ajaran.
Program juga secara perlahan akan meningkatnya kompetensi kepala sekolah dan guru agar dapat memimpin perubahan di SMK. Sekolah juga dapat memperoleh dukungan peningkatan sarana praktik siswa sesuai standar industri dan kelengkapan buku bagi pembelajaran kompetensi holistik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News