Penjajakan kerja sama UIN Jakarta dan Leipzig University. DOK UIN Jakarta
Penjajakan kerja sama UIN Jakarta dan Leipzig University. DOK UIN Jakarta

UIN Jakarta Jajaki Kerja Sama dengan Kampus Tertua di Eropa Leipzig University

Renatha Swasty • 17 November 2023 20:12
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tengah menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi terbaik dunia sekaligus tertua di Eropa, Universität Leipzig atau Leipzig University. Sejumlah hal yang bisa menjadi peluang kerja sama adalah visiting fellow, pengembangan pengajaran bahasa Arab, lecture series, dan lainnya.
 
Untuk merealisasikan hal itu, pimpinan UIN Jakarta melawat ke Leipzig University. Rombongan dipimpin Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar; Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Imam Subchi; Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga, Din Wahid; dan Kepala Pusat Layanan Kerja Sama Internasional, Maila Husni Rahiem.
 
Sebelumnya, rombongan mengunjungi Leibniz Universität Hannover. Di Leipzig University, Rektor bertemu sejumlah pejabat universitas dan melakukan inisiasi kerja sama.

Lawatan bertujuan menginisiasi kerja sama bagi penguatan akademik UIN Jakarta ini bernilai sentimentil bagi Rektor Asep Jahar. Asep menempuh pendidikan Doktoral di Leipzig University.
 
Dia kuliah di Orientalisches Institut atau Institut Oriental Studies yang berada di bawah Faculty of History, Arts, and Regional Studies. Bahkan, Asep dijemput langsung salah satu pengajar sekaligus penguji disertasinya, Profesor Eckehard Schulz.
 
Profesor Ahli Bahasa Arab dan Teaching of Arabic for Foreign Learners (TOAFL) ini memberikan dukungan penuh dengan mengomunikasikan lawatan tim pimpinan UIN Jakarta ke pihak Leipzig University. Sehingga, pimpinan UIN Jakarta bisa menyampaikan langsung inisiasi kerja sama dengan universitas.
 
Dalam kunjungan ini, sejumlah pejabat Leipzig University menerima kunjungan pimpinan UIN Jakarta. Antara lain Prof. Dr Matthias Middell, Vice-Rector for Campus Development, Cooperation and Internationalisation at Leipzig University; Prof. Dr. Sebastian Maisel, Chair of the Arabic Language and Translations Program at the Oriental Institute at Leipzig University; dan Marie Plinke, Referentin Internationale Universitätspartnerschaften atau Pusat Kerja Sama Internasional Leipzig University.
 
Profesor Matthias Middell menerima baik inisiasi kerja sama yang disampaikan. Dia sangat mendukung inisiatif kerja sama dan menyatakan keterbukaan pihak Leipzig University untuk memulai dengan kegiatan lecture series sejumlah topik sekaligus menghadirkan profesor dari Leipzig University sebagai narasumber.
 
Tim lawatan UIN Jakarta juga dipertemukan dengan tim Sustainability Project Leipzig University. Oleh pimpinan Leipzig Univeristy, tim dipercaya memotori implementasi program kampus ramah lingkungan dan berkesinambungan.
 
Profesor Middel menyatakan siap menjadi pembicara perdana untuk lecture series dengan memilih topik konsep dan pengembangan Sustainable Project berbasis pengalaman Universitas Leipzig.
 
Asep mengungkapkan Center for the Study of Religion, Environment, and Climate Change di UIN Jakarta siap berkomunikasi lebih intens dengan tim Sustainability Project. Dia berharap dua lembaga bisa melakukan riset kolaboratif di bidang lingkungan.
 
Selanjutnya, dalam pertemuan dengan Prof. Dr. Sebastian Maisel, tim lawatan UIN Jakarta juga menjajaki inisiatif kerja sama sesuai fokus Arabic Language and Translations Program, the Oriental Institute, Leipzig University. Profesor Maisel sangat antusias dan menilai kesempatan luar bisa untuk bekerja sama di bidang ini.
 
Profesor Maisel seperti dituturkan Profesor Maila menyebut UIN Jakarta memiliki modal kuat dalam inisiatif kerja sama ini. Sebagai salah satu perguruan tinggi keagamaan Islam paling tua, UIN Jakarta menjadi barometer pengembangan pengetahuan, termasuk pembelajaran bahasa Arab di Indonesia.
 
Sementara itu, realisasi kerja sama di bidang bahasa Arab, pihak UIN Jakarta dan Leipzig University melihat banyak pola kerja sama yang bisa dilakukan. Seperti kolaborasi riset dan publikasi, penyelenggaraan workshop, pelatihan pembelajaran Bahasa Arab bagi calon guru dan guru Bahasa Arab.
 
Bahkan, dosen UIN Jakarta bisa menjadi fasilitator setelah mendapatkan pembekalan di Institut Oriental. Asep mengatakan banyak potensi program yang bisa dikerjasamakan dengan Leipzig University.
 
“Banyak peluang kerja sama yang dapat dikembangkan dengan berbagai fakultas dan institut di kampus ini,” ujar dia.
 
Asep mendorong fakultas dan lembaga di lingkungan UIN Jakarta turut menindaklanjuti inisiatif kerja sama ini. Kerja sama aktif yang dilakukan fakultas dan lembaga akan menjadikan UIN Jakarta sebagai mitra kerja sama strategis bagi Universitas Leipzig.
 
Kunjungan ke Leipzig University dinilai akan terus menambah kemitraan UIN Jakarta dalam pengembangan berbagai bidang ilmu. Apabila kunjungan ke Leibniz bisa memperkuat pengembangan di bidang teknik sesuai core keilmuan di Universitas Leibniz, kunjungan ke Leipzig bakal mempererat kerja sama dalam keilmuan murni sebagai kekuatan Leipzig University.
 
Warek Din Wahid mendorong fakultas dan lembaga UIN Jakarta untuk menindaklanjuti inisiatif kerja sama. Hal ini bisa dimulai dengan mencari mitra profesor dari Leipzig University yang bersedia diajak bekerja sama.
 
Ketua PLKI Profesor Maila menyebut pihaknya juga siap memfasilitasi tindak lanjut kerja sama dari lingkungan fakultas dan lembaga di lingkungan UIN Jakarta. “PLKI akan menghubungkan lewat International Center Universitas Leipzing dan membantu inisiasi dan komunikasi awal dengan calon partner,” tutur Maila.
 
Leipzig University merupakan salah satu universitas tertua di Eropa, didirikan pada 1409. Sebagai universitas tertua, Leipzig University telah mencetak banyak lulusan yang berkiprah di berbagai lini profesi, seperti sains, politik, seni, teknologi, dan lainnya.
 
Bahkan tidak sedikit dari mereka menjadi tokoh ternama dunia. Sejumlah tokoh politik, filsuf, musisi kelas dunia juga lulus dari kampus ini, di antaranya Angela Merkel, Gottfried Wilhelm von Leibniz, Johann Wolfgang von Goethe, Leopold von Ranke, Friedrich Nietzsche, Robert Schumann, Richard Wagner, Tycho Brahe, Georgius Agricola, dan lainnya.
 
Leipzig University tercatat memiliki peran penting dalam pengembangan sains dan ilmu pengetahuan yang berpengaruh. Leipzig berkembang menjadi universitas komprehensif yang terbuka dan modern dengan 14 fakultas, lebih dari 130 institut, dan 17 lembaga.
 
Hampir semua bidang keilmuan diajarkan di kampus ini, mulai dari ilmu humaniora, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu hayati, hingga kedokteran. Di Jerman, Leipzig University masuk dalam jajaran pendidikan tinggi terkemuka dalam riset dan keahlian medis.
 
Tak kurang dari 30 ribu mahasiswa kini belajar berbagai fakultas dan jenjang pendidikan di Leipzig University. Universitas menghadirkan 460 profesor, lebih dari 2.800 pengajar dan tenaga pendukung lainnya sehingga total 5.300 orang bekerja membantu belajar puluhan ribu mahasiswa asli Jerman maupun berbagai negara di dunia untuk belajar.
 
Baca juga:  Resmi! Kini UIN Jakarta Jadi Pengelola RS Haji Jakarta

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan