Memanfaatkan momentum libur Lebaran atau Idulfitri di tahun ini, Badan Bahasa menggelar kegiatan "Mudik Asyik Baca Buku" di lima titik mudik strategis di Jakarta. Kelima lokasi tersebut adalah yaitu Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulo Gebang yang digelar selama tiga hari, mulai 2-4 Maret 2024.
Sebanyak lebih dari 15 ribu buku-buku disebar berbagai kategori dapat ditemukan di sejumlah booth pada lima titik lokasi tersebut. Mulai dari buku anak, hingga buku-buku novel menarik dari sejumlah penulis dan penerbit di Tanah Air.
Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya gemar membaca sejak dini. Sasaran kegiatan Mudik Asyik Baca Buku Tahun 2024 merupakan pemudik dari kalangan anak-anak dan orang tua yang berangkat dari lima titik stasiun dan terminal keberangkatan pemudik.
"Saat mudik, orang tua lebih suka memberikan ponsel kepada anaknya daripada mengajak mereka berdiskusi," kata Kepala Badan Bahasa, Aminudin Aziz di sela-sela peluncuran "Mudi Asyik Baca Buku" di Stasiun Gambir, Selasa, 2 April 2024.
Menurut Aminudin, kolaborasi Badan Bahasa dengan sejumlah pihak kali ini lebih luas. Tak hanya sekadar meminjam tempat untuk menggelar "lapak" buku gratis, kali ini justru program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai penerbit hingga Perpustakaan Nasional (Perpusnas). "Tahun ini kita mendapat dukungan dari IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), PT Gramedia, PT Macanan Jaya, PT Temprina, PT Provisi Mandiri Pratama, Dari Mizan, Noura Publishing, Yayasan Litara, dan Reading Bugs," sebut Aminudin.

Kepala Badan Bahasa, Aminudin Aziz. Foto: BKHM
Kerja sama yang meluas ini membuat dukungan buku yang dapat diakses masyarakat juga lebih banyak. Aminudin berharap, program ini dapat meningkatkan literasi masyarakat.
Sehingga di saat pemudik menunggu angkutan Lebaran seperti kereta api maupun bis, tidak hanya dengan sibuk memainkan telepon seluler. "Untuk membiasakan anak-anak terutama orang tua agar membaca buku di sela-sela waktu. Kalau ada anak juga dapat diajak diskusi dan ngobrol tentang isi buku, sehingga waktu menjadi lebih berharga," imbuhnya.
Komunikasi yang terbangun setelah membaca buku-buku ini juga diharapkan dapat membunuh waktu pemudik saat mengalami kemacetan sepanjang jalan menuju kampung halaman. "Ini juga memberikan hubungan emosional yang jauh lebih baik antara orang tua dan anak," terang Aminudin.
"Kita dekatkan buku kepada masyarakat, kalau harus datang ke perpustakaan kan jauh. Sekarang tidak ada alasan tidak membaca buku karena tidak ada waktu dan tidak ada bahan bacaan," ujarnya.
Buku Boleh Dibawa Pulang
Uniknya, buku-buku yang tersedia di stan Badan Bahasa ini tidak hanya dapat dibaca di tempat. Melainkan juga dapat di bawa ke atas kereta ataupun bus untuk dibaca sepanjang perjalanan. Bahkan, buku-buku itu nantinya boleh dibawa pulang hingga ke Kampung Halaman."Silakan ambil buku di ruang tunggu, dibawa ke dalam perjalanan, bahkan boleh dibawa pulang," kata Deputi II DAOP I Jakarta, Ali Afandi.
Para pemudik, kata Ali, dipersilakan membawa buku lebih dari satu. "Selama persediaan buku masih ada silakan dibawa," ujarnya.
Salah satu pemudik, Neni merespons program ini dengan antusias. "Senang sekali ya ada program ini, kami bawa buku ke atas kereta, anak-anak pun jadi anteng," kata pemudik tujuan Surabaya ini.
Mudik Asyik Baca Buku
Di kegiatan Mudik Asyik Baca Buku Tahun ini akan dibagikan secara gratis sebanyak lebih dari 3.000 buku bermutu pada setiap lokasi. Sebanyak total lebih dari 15.000 buku tersebut akan disalurkan kepada para pemudik selama kegiatan Mudik Asyik Baca Buku berlangsung.Tujuan dari kegiatan Mudik Asyik Baca Buku Tahun 2024 adalah untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang urgensi dan manfaat gemar membaca, memberikan buku yang mendidik dan bermanfaat untuk menemani anak saat perjalanan mudik, memperkenalkan pusat buku dan bacaan yang akan menjadi acuan dalam mendidik anak, dan meningkatkan minat baca anak sejak dini.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memasyarakatkan Literasi, memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan buku yang bermutu, harga terjangkau, dan merata. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membantu orang tua untuk mengurangi penggunaan ponsel pada anak, serta diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan anak karena gemar membaca.
Baca juga: Media Sosial Picu Berkurangnya Peminat Susastra |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id