Mahasiswa PKN STAN Karin Amanda (paling kiri). DOK IG @pknstan
Mahasiswa PKN STAN Karin Amanda (paling kiri). DOK IG @pknstan

Cerita Karin, Lulusan IPA yang Kuliah di PKN STAN Lewat Jalur Pembibitan

Renatha Swasty • 11 Juni 2024 19:08
Jakarta: Karin Amanda, sudah hampir setahun menjadi mahasiswa Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN. Mahasiswa jurusan Manajemen Aset Publik itu masuk melalui Jalur Pembibitan pada 2023.
 
Awalnya, dia mengaku sempat kesulitan mengikuti sejumlah pelajaran. Sebab, Karin merupakan lulusan dari jusurun IPA di SMA.
 
"PKN STAN itu kan kelihatannya anak IPS banget, pada kenyataannya anak IPA semua. Anak IPS bisa dibilang hitungan jari. Jadi, mindsetnya IPS, kenyataan IPA, termasuk saya agak kagok di Akuntasi," cerita Karin  dalam siaran InSTAN Ep. 4:Jalur Pembibitan SPMB PKN STAN 2024 di Instagram @pknstan, Selasa, 11 Juni 2024.

Dia mengungkapkan pada awalnya berencana masuk Pendidikan Kedokteran. Namun, dia tak diterima dalam sejumlah tes yang ia ikuti.
 
Akhirnya, Karin mengubah haluan untuk mengikuti sekolah kedinasan. Sejak awal, dia sudah tertarik untuk masuk PKN STAN.
 
"Karena prospek kerja PKN STAN terjamin, contohnya masuk Kemenkeu," tutur dia.
 
Akhirnya, dia memutuskan ikut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) PKN STAN 2023 Jalur Reguler. Namun, belakangan dia mendapat informasi pemerintah daerah tempat tinggalnya bekerja sama dengan PKN STAN menyediakan Jalur Pembibitan.
 
"Karena kata orang tua coba kuota pembibitan ke depannya diterima atau enggak, enggak tahu gimana, dicoba dulu ke pembibitan. Melihat pembibitan bersaing Kabupaten Pali saja, dari sana peluang lumayan besar, jadi ambil," kenang Karin.
 
Karin berasal dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali). Kebetulan, pemdanya bekerja sama dengan PKN STAN melalui Jalur Pembibitan.
 
Kuota saat itu sebesar 10. Adapun pendaftar Jalur Pembibitan di Pali sebanyak 10 orang dan seluruhnya diterima dalam SPMB PKN STAN 2023.
 
Dia mengaku selalu deg-degan saat pengumuman seleksi. Apalagi, seleksi cukup panjang mulai dari Seleksi Kompetensi Dasar, Tes Kesehatan dan Kebugaran, Psikotes, hingga Tes Wawancara.
 
"Pada saat, itu PKN STAN menunggu pengumuman terkahir banget. Mama selalu bilang masuk, masuk. Orang tua sudah bilang begitu, saya berusaha optimistis," tutur dia.
 
Karin senang bukan main bisa diterima masuk PKN STAN. Dia menyebut pelajaran yang sulit tak membuatnya patah semangat.
 
"Setelah masuk sangat bersyukur karena yang mau di posisi saya banyak, jadi happy. Lalu, pertemanannya suportif, membuat kita semkain ikut ambi (ambisius) senang, dapat bahagianya," ujar Karin.
 
Karin mengaku terbantu dengan teman-teman yang lebih menguasai suatu pelajaran tertentu. Sehingga, mereka yang belum terlalu mengerti bisa belajar bersama.
 
Sebagai pelajar sekolah kedinasan, Karin juga mesti tinggal di asrama. Dia mengakui awal-awal sulit karena tak terbiasa.  
 
Meski begitu, ada banyak pelajaran yang bisa dia dapat dari tinggal di asrama bersama teman-teman lain. Salah satunya soal kedisiplinan.
 
"Tata tertib di asrama bantu kita 'oh ternyata ini ada manfaatnya lho'. Tidak seburuk itu," ujar dia.
 
Karin berpesan kepada pejuang PKN STAN untuk selalu berusaha dan berdoa. Terpenting juga dukungan dan doa restu orang tua.
 
"Dukungan orang tua, doa restu orang tua penting. Kita mau masuk PKN STAN dari Jalur Reguler, Afiramsi, maupun Pembibitan sama saja. Jika kita emas, di mana pun akan jadi emas. Jadi, buat STANers, semangat!"
 
Baca juga: Peluang Masuk PKN STAN Lebih Besar, Ikut Jalur Pembibitan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan