Kristiana bercerita dia berinisiatif mengambil kelas kursus menjahit di LKP Saraswati saat pulang kampung pada 2021. Dia mengikuti kelas privat sampai uji kompetensi Level II.
Pada 2023, dia mengambil uji kompetensi level III bimbingan online. Dia mengaku mengikuti kursus bisa meningkatkan kompetensi sekaligus penghasilan.
“Sebelumnya, saya sudah bisa menjahit tetapi hanya belajar secara otodidak. Lalu dengan ikut kursus menjahit di LKP Saraswati teknik menjahit saya lebih rapi,” beber Kristiana dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Kamis, 26 Oktober 2023.
Dulu, Kristiana belajar membuat pola dan menjahit jas wanita melalui YouTube. Setelah kursus di LKP, dia menjadi tahu teknik menjahit jas yang lebih baik.
“Dulu, ketika belum ikut kursus saya tidak berani terima jahitan jas wanita. Setelahnya, saya percaya diri untuk bisa terima jahitan dan menyerahkan orderan baju seragam semi jas,” ungkap Kristiana.
Setelah kursus menjahit privat, pendapatan Kristiana meningkat. Sebelum kursus, orang-orang kurang percaya dengan kemampuannya sehingga berdampak pada penghasilan. Kini, orang-orang semakin mempercayai kemampuannya.
“Terdapat peningkatan penghasilan sebesar 50 persen semenjak saya kursus menjahit di LKP Saraswati. Bisanya per bulan Rp5 juta aja enggak, tapi sekarang alhamdulillah bisa sampai Rp10 juta,” ungkap dia.
Kini, dia sudah memiliki tiga karyawan yang membantunya menjahit. Jahitan Krtistiana juga diminati pelanggan, tidak hanya orderan satuan tetapi ia menerima orderan borongan.
“Seringkali saya menerima jahitan seragam dari sekolah ataupun organisasi lainnya untuk membuat kemeja ataupun jas,” cerita Kristiana.
Di Fakfak, Kristiana juga aktif menjadi instruktur bagi masyarakat yang ingin mempelajari menjahit. Dia bergerak di bidang pelatihan baik olahan hasil alam ataupun keterampilan lainnya, seperti di kegiatan membatik dan ecoprint.
Kristiana merupakan contoh alumni LKP Saraswati yang sukses mengembangkan usahanya berkat kursus menjahit. LKP yang didirikan sejak 1998 itu mendorong setiap siswanya disiplin dan kreatif sehingga mampu bersaing di dunia kerja ataupun berwirausaha.
“Lulusan kami saat ini banyak yang sudah menjadi wirausaha tidak hanya di Surabaya, tapi juga di luar Jawa,” tutur pemimpin LKP Saraswati, Endang Stiwidodo Wulandari.
LKP Saraswati mengembangkan strategi pembelajaran bernama metode saraswati. Metode ini merupakan penggabungan antara metode ceramah, demonstrasi, praktik, dan penugasan agar meningkatkan komputer dan karakter siswa.
“Tak hanya itu, kami pun mengembangkan kurikulum sesuai dengan industri agar lulusan kami terserap di dunia kerja," beber Endang.
Baca juga: Dilirik Industri Sebelum Lulus, Ini Cerita Agus Lulusan Kursus di Blitar |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News