Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Supriano mengatakan, guru inti sangat mungkin menjadi guru penggerak di sekolah. Sebab, selama ini guru inti telah melakukan pergerakan dengan melatih sekitar 20 guru, meski guru inti fokusnya masih untuk pembelajaran.
Konsep Guru Penggerak disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim dalam naskah pidatonya di peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2019. Menurut Nadiem, Guru Penggerak adalah guru yang mengutamakan muridnya dari apapun, termasuk kariernya.
Guru penggerak, kata Nadiem, mempunyai berbagai macam inovasi, bergerak tanpa menunggu komando. "Kalau guru penggerak ini kan lebih luas lagi. Kalau sekarang kan guru inti baru 25 ribu. Sedangkan sekolah kita 200 ribuan," kata Supriano di Hotel Mercure Batavia, Jakarta Barat, Selasa, 26 November 2019.
Supriano juga menyebut, guru inti bisa juga dikatakan sebagai embrio dari guru penggerak. Meski begitu ia belum bisa menjelaskan bagaimana teknis perubahan guru inti menjadi guru penggerak.
Guru inti saat ini masih sebatas membantu pembelajaran pusat belajar yang ada di zonanya masing-masing. "Nanti kita sinergikan saja. Siapapun bisa jadi guru penggerak. Yang penting dia punya keinginan, motivasi, bisa melakukan perubahan. Ini sedang kita buat," jelasnya.
Sebelumnya Nadiem mengatakan, Guru Penggerak merupakan motor reformasi pendidikan. Karena itu ia ingin guru penggerak muncul di setiap sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News