Ratusan orang tua murid dan calon siswa berebut mengambil token untuk ikut PPDB SMA di Semarang. Foto: Mustholih
Ratusan orang tua murid dan calon siswa berebut mengambil token untuk ikut PPDB SMA di Semarang. Foto: Mustholih

Orang Tua Siswa Keluhkan Antrean Pengambilan Token PPDB SMA

Mustholih • 24 Juni 2019 14:31
Semarang: Sejumlah orang tua murid mengeluhkan semrawutnya antrean pengambilan token untuk ikut pendaftaraan (PPDB) Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Menengah Atas tahun ajar 2019/2020 di Semarang, Jawa Tengah. Di SMA Negeri 2 Semarang misalnya, para orang tua sudah harus bersaing berebut nomor token sejak pukul pukul 07.00 WIB.
 
"Saya sudah di sini dari pukul 07.00 WIB mengantar anak untuk mendapat nomor token," kata Rico Listiawan warga Pedurungan kepada Medcom.id, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 24 Juni 2019.
 
Semula, kata Rico, proses pengambilan token berjalan tertib. Para orang tua yang datang langsung diminta membuat antrean.

Namun, antrean itu tidak berlangsung lama. Seiring banyaknya orang tua murid dan calon siswa yang datang ke SMA 2 Semarang pada hari pertama pengambilan token ini, antrean pengambilan token yang semula mengular sepanjang kira-kira 50 meter itu bubar di tengah jalan. 
 
"Ini semrawut, tidak teratur. Kurang efektif kalau seperti ini. Harusnya pendaftaran online dulu, kalau sudah terdaftar, baru penyerahan berkas," ujar Rico menegaskan.
 
Rencananya, pengambilan token berlangsung pada 24 sampai 28 Juni 2019. Sebelum mengambil token, para orang tua atau calon siswa diwajibkan menyerahkan berkas pendaftaran. Berkas tersebut selanjutnya akan verifikasi apakah memenuhi syarat atau tidak.
 
Di SMA Negeri 2 Semarang, ratusan orang tua dan calon siswa berjubel pada hari pertama pengambilan token. Mereka sudah berada di sekolah tersebut sejak pukul 07.00 WIB.
 
Beda dengan Heru Suwandana, orang tua murid lain yang mendaftarkan anaknya ke SMA Negeri 2 Semarang, cukup beruntung. Meski sama-sama mengantre dari pukul 07.00 WIB, namun, anaknya lekas dipanggil pihak sekolah untuk menjalani verifikasi berkas. 
 
"Anak saya masuk jalur prestasi, jadi proses pengambilan token lebih cepat," ujar Heru yang mengaku warga Sendangguwo, Semarang.
 
Orang Tua Siswa Keluhkan Antrean Pengambilan Token PPDB SMA
 
Heru mengaku tinggal tidak jauh dari SMA 2 Semarang. Dia senang proses verifikasi berkas anaknya berjalan lancar. "Tidak ada masalah. Begitu terdaftar langsung ke verifikasi prestasi. Lolos, terus masuk ke pemberkasan,"jelas Heru.
 
Untuk bisa masuk SMA 2 Semarang lewat jalur prestasi, kata Heru, anaknya menyertakan bukti sebagai juara satu lomba lari 200 sampai 400 meter pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah Kota Semarang 2018. "Cukup satu prestasi yang tertinggi yang disertakan. Kebetulan POPDA 2019, anak saya juara tiga, jadi tidak disertakan dalam verifikasi," ungkap Heru.
 
antrean panjang maka sekolah memberikan batsan waktu, tapi ambil ngambil nomornya duu kan. paling setelah satu dua hari ini, sebenarnya datang ke verifikasi akun boleh di sekolah mana saja, yang terdekat. cepat2an itu nanti.
 
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sulistiyo, menyatakan sebenarnya untuk mengambil token, orang tua murid dan calon siswa tidak harus mendatangi sekolah yang diinginkan. "Cukup datang ke sekolah terdekat saja. Sebenarnya verifikasi akun boleh dilakukan di sekolah mana saja. Tidak harus ke sekolah tujuan," ujar Sulistyo di tempat terpisah.
 
Namun, Sulistyo maklum apabila pada hari pertama pengambilan token akan diwarnai antrean panjang. "Maka sekolah memberikan batasan waktu, ngambil nomornya dulu. Paling setelah satu dua hari ini, selesai," ungkap Sulistyo.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan