Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara, Ariawan Gunadi dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun sinergi lintasunit dalam satu ekosistem besar. "Yayasan Tarumanagara kini bukan lagi sekadar lembaga pengelola satuan pendidikan. Kita sudah menjadi sebuah group holding, terdiri dari universitas, institut, sekolah tinggi, college, rumah sakit, enterprise, hingga properti seperti Untar Residence dan sejumlah PT," kata Ariawan.
Menurutnya, mengelola ekosistem sebesar itu tentu menghadirkan tantangan, terutama menyatukan visi antarunit yang kerap terjebak dalam ego sektoral. "Kalau kita bisa harmonisasikan, ini akan jadi kekuatan besar. Kuncinya adalah kolaborasi dan komunikasi yang intensif," ujarnya.
Salah satu proyek Yayasan Tarumanagara adalah pengembangan Tarumanagara City, kawasan terpadu seluas 140 hektare di luar Jakarta. Proyek ini digagas sebagai kawasan edukasi, kesehatan, dan komersial yang setara dengan BSD City.
"Master plan-nya ditargetkan rampung Oktober atau November tahun ini. Kita ingin mulai garap 10 hektare pertama, semoga Januari bisa dimulai. Konsepnya edutainment: pendidikan tetap kuat, tapi ada unsur komersial juga," jelas Ariawan.
Perayaan HUT ke-66 ini juga menjadi ajang temu lintasgenerasi pemimpin Yayasan. Selain seluruh pimpinan unit aktif, mantan-mantan pimpinan pun turut hadir.
"Ini bukan hanya perayaan ulang tahun, tapi juga ruang temu dan 'catch up' antarpimpinan. Kita ingin memastikan semua elemen Yayasan saling dukung satu sama lain," imbuhnya.
Untuk memperkuat arah gerak jangka panjang, Yayasan telah menyusun desain pengembangan hingga 2035 melalui inisiatif bertajuk "Strive". Visi besar Yayasan adalah menjadi trustworthy foundation dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Ariawan juga menyinggung pentingnya belajar dari sesama lembaga, seperti kerja sama dan dialog dengan Yayasan Binus. "Mereka cepat sekali berlari. Kita belajar, saling mendukung. Ini bukan persaingan, tapi peluang untuk tumbuh bersama." ujar Ariawan.
Ia menekankan pentingnya membangun ekosistem yang kolaboratif, memadukan 90 persen kekuatan internal dengan 10 persen kecerdasan buatan (AI) untuk menjembatani berbagai potensi. “Yayasan Tarumanagara adalah bridge builder, penghubung yang menjembatani berbagai potensi yang sebelumnya sulit disatukan. Inilah semangat transformasi yang ingin kita bangun,” kata Ariawan.
Baca juga: Update! Jumlah Pendaftar Sekolah Kedinasan, PKN STAN Terbanyak |
Sementara itu, Rektor Untar, Amad Sudiro turut hadir dan memberikan ucapan selamat. “Semoga Yayasan Tarumanagara semakin berkembang, mampu mendorong seluruh unit usaha di bawah naungannya untuk tumbuh berkelanjutan, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Acara puncak ini juga dihadiri pimpinan dan perwakilan dari seluruh ekosistem Yayasan Tarumanagara: ITARU, PT Tarutama Bhakti Utama (TBU), RS Royal Taruma, Taruma Xinya College, PT Taruma Bhakti Medika, Tarumanagara Enterprise, dan Untar Residence.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News