Penandatanganan MoU antara Ukrida dan API. Foto: Ukrida
Penandatanganan MoU antara Ukrida dan API. Foto: Ukrida

UKRIDA dan API Kolaborasi Kembangkan SDM Clinical Pastoral Education

Citra Larasati • 15 Agustus 2024 17:14
Jakarta:  Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) dan Asosiasi Pastoral Indonesia (API) menjalin kerja sama pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan Clinical Pastoral Education di Fakultas Psikologi UKRIDA. Kolaborasi diawali dengan forum Indonesian International Pastoral Encounter (INDOPASTER) 2024.
 
INDOPASTER kali ini mengusung tema "Pastoral for the Welfare of the Nation," pada 8 - 10 Agustus 2024 di Kampus I UKRIDA.  Dalam kerja sama ini, kedua pihak bertujuan memberikan dampak positif yang luas, menggabungkan visi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peran pastoral di setiap lapisan masyarakat.
 
Rangkaian seminar dan diskusi forum ini memakai sudut tinjau dari berbagai dimensi tematis yaitu kemajemukan agama, pastoral di bidang politik dan hukum, pastoral pada berbagai kegiatan ekonomi, sosial dan keamanan, pastoral di bidang lingkungan hidup. Kemudian pastoral bagi mereka yang membutuhkan (situasi perang, kekerasan maupun bencana), penguatan kapasitas pemuda dan perdamaian, dan pengembangan pastoral untuk CPE dan Chaplaincy.

Kegiatan dibuka oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI, Jeane Marie Tulung yang mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia menyampaikan para ahli pastoral saat ini telah menjadi lapisan profesional bangsa yang bergerak dengan ilmu, pengetahuan, keterampilan, sikap dan panggilan niat yang memihak untuk meringankan beban mental masyarakat.
 
“Kita sungguh berharap, apapun dan bagaimanapun rumitnya pekerjaan rumah bangsa kita, inklusivitas merupakan jalan baru yang memicu kerjasama, menghangatkan tolong menolong, ulur tangan, bahu membahu, saling cinta mencintai, saling topang, demi kelangsungan bangsa,” kata Jeane dalam siaran persnya, Kamis, 15 Agustus 2024.
 
Rektor UKRIDA, Herman Parung juga menyampaikan pandangannya terkait dunia pastoral, “Saat ini meluasnya cakupan bidang pelayanan pastoral tidak hanya melayani pribadi-pribadi, tapi juga melayani masyarakat dan ikut terlibat menangani masalah di tatanan sosial-kemasyarakatan dan lingkungan hidup, menantang semua pihak untuk dapat berpikir kreatif dan bertindak konstruktif bagi masa depan anak-anak bangsa di masa depan," ujarnya.
 
Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Ketua Umum API, John Livingstone Wuisan dan Rektor UKRIDA, Herman Parung, dan Wakil Rektor III UKRIDA Theresia Citraningtyas ini berfokus pada Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian untuk masyarakat dan sertifikasi pastoral selama lima tahun.
 
Indonesian International Pastoral Encounter (INDOPASTER) 2024 ini menghadirkan berbagai pembicara ahli dari dalam dan luar negeri.  Termasuk Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan HAM, Dhahana Putra mewakili Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly, Rev. Dr. Margaretha HendriksRirimase dari UKIM Ambon, dr. Theresia Citraningtyas, MWH, Ph.D, Sp.KJ, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III Universitas Krida Wacana serta Anggota Dewan Nasional API.
 
Selain itu, Yowanda Yonggara, SH, MKn, Regional Executive World Student Christian Federation (WSCF - Federasi Mahasiswa Kristen se-Dunia) untuk Asia-Pasifik, dan Rev. Stephen Delbridge, Pendidik Pastoral Klinis di The Austin CPE Centre, turut berpartisipasi sebagai pembicara.
 
Hadir juga Ir. Maurits Mantiri, M.M., Walikota Bitung, sebagai Ketua DPD Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Sulut dan Sekretaris Komite Pastoral Pusat API. 
 
Citraningyas yang juga Ketua Panitia INDOPASTER 2024 ini memaparkan prinsip prinsip penting dalam pelayanan pastoral. Meliputi kehadiran yang memberikan kehidupan: kualitas kehadiran, penghargaan positif, kemurnian, rasa hormat, keselamatan, dan penerimaan, penghargaan terhadap pilihan sendiri dan penentuan nasib sendiri, terhubung dengan realitas dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, pendampingan dalam momen-momen sulit dan menjadi pembawa pesan harapan. 
 
Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya peran pelayanan pastoral dalam memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada individu, terutama dalam konteks kesehatan mental.
 
Margaretha juga mengingatkan terkait pendekatan pastoral terhadap mereka yang membutuhkan, menurutnya diperlukan analisis mendalam mengenai akar masalah dan latar belakang kondisi penderita. Pendekatan pastoral mempertimbangkan berbagai isu terkait yang menyebabkan viktimisasi, termasuk advokasi untuk korban kekerasan massal dan domestik.
 
Selain itu pelayanan pastoral kepada korban membutuhkan perhatian khusus terhadap penyembuhan trauma, terutama di daerah dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan mental. "Pendekatan ini telah diterapkan di Maluku dengan hasil yang cukup sukses," ujarnya.
 
Acara ini disambut dengan antusias oleh para peserta, termasuk Pdt. Dorkas Natalina, S.E., M.Si.Teol., yang merupakan pendeta jemaat Gereja Kristen Jawa Gondokusuman Yogyakarta. "Saya sangat mendukung acara Indonesian International Pastoral Encounter 2024 karena acara ini memperlengkapi praktisi pastoral dalam menjalankan fungsi pastoral di berbagai bidang, termasuk politik, hukum, ekonomi, dan kesehatan," kata Natalina.
 
Acara ini melibatkan narasumber dari berbagai lini, baik dari dalam maupun luar negeri, yang memberikan wawasan luas bagi pelayanan pastoral yang lebih holistik dan berdampak positif bagi kesejahteraan bangsa.
 
Forum ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian serta sinergi antara gereja, pemerintah, dan lembaga non-pemerintah dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada mereka yang membutuhkan.  Selain itu peran UKRIDA dan API dalam mendukung kesejahteraan bangsa yang dapat diinisiasi dari dunia pendidikan.
 
UKRIDA berkomitmen untuk membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri, dengan tujuan utama membangun bangsa melalui upaya pengkajian, penelitian, dan pengembangan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
 
Baca juga: Doktor ITS Kembangkan Metode Pengenalan Aktivitas Manusia Manfaatkan AI Dukung Rehabilitasi Medis

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan