“Kita perlu kaji agak lebih dalam karena sekarang walaupun kebijakan zonasi ini sudah berjalan beberapa tahun sebetulnya data-data untuk mengkaji kebijakan ini apakah efektif, berdampak atau memang mencapai tujuan kebijakannya itu memang belum dianalisa dengan cukup dalam,” kata Pegiat Pendidikan, Najelaa Shihab usai menghadiri acara peluncuran buku 'Kekerasan Terhadap Anak di Lingkungan Sekolah Sepanjang 2019' di Hotel Rivoli, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 9 Desember 2019.
Tarik ulur pro dan kontra kebijakan zonasi belum menemui titik temu jika hanya berkutat dalam perdebatan penting atau tidaknya sistem ini. Menurut Najelaa, yang diperlukan adalah riset kajian mendalam berdasarkan hasil temuan di lapangan.
“Jadi rekomendasi kami memang ada asesmen yang menyeluruh tentang kebijakan ini, karena pada akhirnya kita membuat kebijakan berdasarkan hasil rapat dan asumsi tanpa riset yang didukung oleh data lapangan,” ujar Najeela yang merupakan pendiri Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK).
Di sisi lain, kakak kandung dari presenter kondang Najwa Shihab itu melihat manfaat kebijakan ini bisa dirasakan di masa mendatang. Dampak yang paling terasa adalah soal pemerataan kualitas pendidikan.
“Untuk meneruskan kebijakan zonasi karena untuk tujuan jangka panjang itu kami percaya akan bisa mendukung pemerataan kesempatan pendidikan. Tetapi mengenai peran pusat dan ketentuan kebijakan pusat dan ada di bawah kendala daerah dan berkaitan dengan desentralisasi pendidikan itu kita perlu kaji lebih dalam,” tutur Najeela.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News