“Pengangkatan sebagai Adjunct Professor ini merupakan simbol kerja sama antara BRIN dan UTM yang sudah terjalin sejak 2015. Sehingga, ini merupakan kehormatan bagi BRIN atas kolaborasi yang selama ini terjadi,” kata Handoko dikutip dari laman brin.go.id, Selasa, 30 Januari 2024.
Adjunct Professor merupakan gelar yang diberikan oleh suatu perguruan tinggi kepada seorang pakar dari luar negeri untuk menjadi profesor dan pengajar di universitasnya dalam kurun waktu tertentu. Surat pengangkatan diserahkan oleh Wakil Rektor UTM Ahmad Fauzi Ismail kepada Handoko di Kuala Lumpur, Jumat, 26 Januari 2024.
Sebelum inaugurasi, delegasi BRIN melaksanakan pertemuan khusus dengan Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia. Pertemuan menghadirkan pimpinan universitas di Malaysia.
“Kolaborasi erat dengan UTM ini menjadi benchmark untuk diikuti mitra lain di Malaysia. Sehingga ini sekaligus menandai milestone baru peningkatan kerja sama iptek Indonesia dan Malaysia,” tutur dia.
Handoko adalah ilmuwan Indonesia berprestasi dan tokoh masyarakat terkemuka yang berfokus pada penelitian teori fisika partikel dasar. Handoko memangku jabatan sebagai Kepala LIPI pada 2018 hingga 2021. Dia menjabat sebagai Kepala BRIN sejak 28 April 2021.
Kantor Satelit BRIN-UTM
Dalam kesempatan ini, diresmikan pula Kantor Satelit (Satellite Office) BRIN-UTM di FKE UTM. Handoko menjelaskan Kantor Satelit BRIN di UTM akan menjadi pusat aktivitas bersama dan kolaborasi sivitas dari kedua pihak.Sebaliknya, BRIN juga menyediakan Kantor Satelit UTM di Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Wakil Rektor UTM, Ahmad Fauzi Ismail, mengatakan Kantor Satelit BRIN-UTM akan menciptakan lingkungan kolaboratif.
“Kantor Satelit BRIN-UTM akan menciptakan lingkungan kolaboratif untuk pengembangan talenta dan menghasilkan dampak penelitian, khususnya di bidang engineering dan keahlian teknis, sehingga memberikan manfaat bagi riset dan inovasi di tingkat nasional dan regional,” kata Fauzi.
Lawatan Handoko ke Malaysia juga untuk memberikan kuliah umum bertajuk New Research Ecosystem in Indonesia. Handoko mengatakan BRIN berkomitmen seluruh fasilitas infrastruktur riset dapat diakses tidak hanya oleh periset Indonesia tetapi juga pengguna global.
"Melalui facility sharing dan joint funding, kami mendorong keterlibatan dan kolaborasi global yang lebih besar. Kami sangat senang memiliki lebih banyak kolaborator dari luar negeri dan Anda semua,” ujar dia.
Sebelumnya, BRIN menandatangani beberapa perjanjian kerja sama dengan Malaysia. Antara lain Memorandum of Understanding (MoU) antara BRIN and SIRIM Berhad tentang Kerja Sama Riset, Teknologi, dan Inovasi, pada 8 Januari 2023; MoU antara BRIN dan UTM tentang Kolaborasi Riset dan Inovasi, berlaku mulai 1 Maret 2023.
Lalu, Implementing Agreement antara Deputi Bidang SDM Iptek BRIN dan UTM tentang Program Pascasarjana Berbasis Riset, berlaku mulai 1 Maret 2023. Serta MoU antara BRIN dan Curtin University Malaysia tentang Kolaborasi Riset dan Inovasi, ditandatangani pada 18 Agustus 2023.
Baca juga: BRIN Dorong Pengembangan Sumber Daya Alam Hayati Sebagai Bahan Baku Obat |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News