Namun, Wakil Rektor bidang Penelitian dan Transfer Teknologi Binus, Juneman Abraham, menilai kampus maupun peneliti tak perlu terlalu ambisius terhadap capaian internasional. Alakah baiknya, jurnal yang diterbitkan bermanfaat bagi masyarakat.
"Jurnal kampus go internasional, kami pikir adalah salah satu praktik terbaik, jurnal Indonesia bisa go international oke. Tapi jangan sampai mengurangi manfaat untuk masyarakat kita untuk bisa menikmati hasil-hasil penelitian kita sendiri," kata Juneman dalam acara Indonesia Research Summit-Editage, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.
Misalnya, kata dia, membuat jurnal berkualitas terkait dunia sains. Penelitan itu mesti melihat persoalan yang ada di masyarakat Indonesia.
"Cuma masalahnya yang saya cermati sekarang adalah bahwa sains kita itu banyak mengutamakan novelty atau originality untuk artikel-artikelnya yang mengedepankan kebaruan," sebut dia.
Juneman mengatakan karena mengedepankan hak tersebut, kadang jurnal yang dihasilkan mengorbankan banyak hal. Bahkan mengorbankan kebermanfaatan bagi masyarakat.
"Sehingga seringkali mengorbankan namanya reproducibility, di mana sebenarnya ada hasil-hasil sains yang perlu direplikasi, yang perlu diuji ulang di berbagai tempat sehingga menghasilkan sains yang kokoh. Ini namanya reproducibility krisis," tutur dia.
Baca juga: Intip Tips Menulis Penelitian Layak Publikasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News