Guru tengah mengajar di kelas. Foto: MI/Gino Hadi
Guru tengah mengajar di kelas. Foto: MI/Gino Hadi

P2G Desak BPK Soroti Keberadaan 400 Orang di Tim Bayangan Kemendikbudristek

Citra Larasati • 23 September 2022 20:03
Jakarta:  Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) memberikan catatan kritis merespons pernyataan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim di forum PBB.  Dalam forum tersebut, Nadiem mengaku memiliki 400 orang yang tergabung dalam tim bayangan yang melekat di Kemendikbudristek.
 
Pernyataan Nadiem tersebut menyisakan pertanyaan fundamental sekaligus catatan kritis.  Dalam laporan UNESCO mengenai kondisi digitalisasi pendidikan di Indonesia, Kemendikbudristek membentuk satgas khusus untuk membentuk beragam layanan aplikasi seperti merdeka mengajar dan kampus merdeka. 
 
"Patut diduga, 400 orang Shadow Team ini adalah satgas tersebut. Berkaca pada kasus Sambo di institusi kepolisian, penggunaan satgas semacam ini sangat rentan penyalahgunaan," ungkap Iman Zanatul Haeri, Kepala Bidang Advokasi P2G dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 23 September 2022.

Iman mempertanyakan, dari mana sumber gaji 400 orang tim bayangan ini.  "Digaji oleh APBN atau bagaimana? Jika iya, ini harus disampaikan ke publik dalam rangka asas akuntabilitas dan transparansi sebab menyangkut uang rakyat. Andaikata tidak dari APBN lantas sumber gaji mereka darimana.  P2G mendesak BPK merespons ini, harus diperiksa saya rasa dari segi anggarannya," ungkap Iman.
 
Sebanyak 400 orang di tim bayangan ini kata disebut merupakan orang-orang kepercayaan Nadiem. "Tim khusus yang dibentuk oleh Mas Menteri dalam rangka menyukseskan program-program Kemendikbudristek. Namun yang harus diingat, Kemendikbud kan juga punya ribuan pegawai atau ASN baik yang struktural maupun fungsional," ujarnya.
 
P2G mempertanyakan, apakah keberadaan Tim Khusus ini tidak mengganggu atau berpotensi menggeser keberadaan ASN Kemendikbudristek yang jelas-jelas tugasnya mengabdi di kementerian tersebut.  "Kami melihat justru keberadaan mereka akan menggoyahkan birokrasi internal Kemdikbudristek.  Sebab jumlahnya tak sedikit 400 orang," cetus Fauzi Abdillah, Kepala Bidang Diklat dan Peningkatan Kompetensi Guru P2G.
 
Fauzi khawatir tim bayangan ini dapat merusak tatanan birokrasi di internal Kemendikbudristek, sehingga kinerja ASN nya terganggu, bahkan berpotensi mengalami demotivasi kerja. 
 
"Apa boleh buat jika Mas Menteri lebih yakin dan percaya kepada kinerja Shadow Team ini ketimbang ASN di internal Kemendikbudristek, meskipun ini preseden tidak baik dalam konteks tata kelola lembaga," kata Fauzi.
 
Lagipula, kata Fauzi, jika alasan menghadirkan 400 Tim Khusus ini membantu berkontribusi dalam mengerjakan tugas-tugas pegawai ASN Kemendikbudristek, seharusnya bisa saja mereka cukup melakukan transfer knowledge atau experiences dan transfer teknologi mungkin, kepada internal pegawai Kemdikbudristek. Jangan sampai tim bayangan malah mengambil alih tupoksi pegawai Kemendikbudristek tersebut.
 
"Publik pastinya ingin tahu apa saja keahlian mereka? Kami pikir, Mas Menteri harus menyampaikan ke publik nama-nama 400 orang Shadow Team ini, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas," tukas Feriyansyah, Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G.
 
Menurutnya, publik juga patut bertanya-tanya, apa bentuk produk inovatif yang katanya dikerjakan atau dihasilkan oleh 400 tim bayangan ini yang bermanfaat bagi puluhan juta guru, siswa, dosen, mahasiswa, serta stakeholders pendidikan Indonesia? 
 
"Sebagai guru dan dosen, kami belum melihat produk inovatif apa? Kenyataannya gaji guru honorer tetap menyedihkan selama ini. Data hasil Asesmen Nasional 2021 dari Kemdikbud menunjukkan 50 persen siswa kita belum mampu mencapai kompetensi dasar di bidang literasi. 3 dari 4 siswa belum mampu mencapai kompetensi minimum bidang numerasi," lanjut Feri.
 
Hasil PISA menunjukkan bahwa kemampuan literasi, numerasi, dan sains anak Indonesia jg masih konsisten rendah di bawah rata-rata negara di dunia.  Sebanyak 193 ribu guru lulus Tes PPPK pada 2021, tapi hingga sekarang belum kunjung diangkat diberi SK.
 
Bahkan bagi mereka yang sudah lulus passing grade, namun justru tidak ada formasi di daerah, bahkan di antara mereka guru PPPK ini puluhan ribu yang belum kunjung digaji selama berbulan-bulan.  Sementara itu Indonesia mengalami darurat kekurangan guru sampai sekarang.
 
Indonesia membutuhkan 1,3 juta guru ASN di sekolah negeri. Rekrutmen guru PPPK hanya mampu 293 ribu saja. "Apa kira-kira inovasi sbg solusi dari Tim Khusus Nadiem untuk menanggulangi ini? Lantas apa gerangan inovasi yg sudah dihasilkan oleh Shadow Team yg dibanggakan Mas Nadiem tersebut bagi guru dan siswa?," tutupnya.
Baca juga:  Kemendikbudristek Beberkan Sumber Gaji 400 Orang Tim Bayangan


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan