Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, dirinya sudah berdiskusi dengan dekan, wakil dekan, dan dosen tentang pembukaan program studi tersebut. Ekonomi syariah yang spesifik dan sesuai dengan perkembangan teknologi digital dan informasi.
"Hasilnya, muncul pemikiran inovatif membuka program studi ekonomi digital berbasis syariah,” kata Dwia dalam siaran pers yang diterima Medcom.id di Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018
Hanya saja, rencana pembukaan prodi baru tersebut masih perlu penyesuaian, dan kajian yang lebih jauh. Sehingga, Dwia berharap Islamic Research and Training Institute (IRTI)dan IDB (Islamic Development Bank) bisa membantu Unhas mengembangkan prodi baru tersebut.
Baca: Presiden: Perguruan Tinggi Lamban Respons Perubahan Global
Universitas Hasanuddin menggelar penandatanganan kerja sama Memorandum of Understandang (MoU) dengan Islamic Research and Training Institute (IRTI). Melalui kerja sama tersebut, Unhas akan mengembangkan studi ekonomi dan keuangan yang berbasis syariah.
Direktur Jenderal IRTI, Humayon Dar menambahkan industri keuangan syariah akan terus berkembang secara signifikan. Lembaga-lembaga multilateral, seperti IMF dan Bank Dunia, telah mengakui eksistensi dan peran keuangan syariah secara global.
"Ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan dan bank syariah di berbabagi negara. Malah, bank-bank konvensional turut mendirikan lembaga keuangan syariah," tutup Humayon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News