Kartini menjadi penerang dalam memperjuangkan kesetaraan hak bagi perempuan. Yuk kenalan dengan sejarah Hari Kartini dikutip dari laman Kelas Pintar:
R.A. Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Dia dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi Nusantara.
Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini tanggal 21 April sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
Sejarah perjuangan R.A Kartini
R.A. Kartini merupakan putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan Ibu MA Ngasirah, yang merupakan seorang Bupati Jepara. Bisa dibilang, ia lahir dari keluarga menak atau bangsawan.R.A Kartini dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita, yang menentang keras pasifnya posisi wanita di Indonesia pada sistem masyarakat, keluarga, dan pemerintahan. Pendapat utamanya, perempuan juga memiliki hak dan kapabilitas yang sama untuk melakukan apa yang saat itu hanya bisa dilakukan laki-laki.
Pada usianya yang masih sangat muda, yakni 14 tahun, R A Kartini sudah melahirkan beberapa tulisan tentang perempuan, seperti Upacara Perkawinan pada Suku Koja yang terbit di Holandsche Leile.
Dia kemudian belajar membaca dan mengajari beberapa orang perempuan di lingkungannya ketika ia dipingit. Untuk mengembangkan gagasannya ini, Kartini berkorespondensi dengan teman-temannya yang ada di Belanda melalui surat.
Kumpulan surat ini yang kemudian dihimpun, disatukan, dan diterbitkan dalam satu buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang.” Buku ini diterbitkan pada 1911, atau tujuh tahun setelah meninggalnya tokoh emansipasi wanita tersebut.
Baca juga: Semangat Kartini Harus Dorong Pencapaian Target Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan di Tanah Air |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News