Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Muhammad Dimyati mengatakan reviwer jurnal yang dilibatkan kurang lebih berjumlah 2.200 diambil dari perguruan tinggi dan lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yang disertifikasi secara internasional.
"Jadi reviewer yang lolos dalam sertifikasi kita bisa jadi reviewer tidak hanya di Indonesia karena yang menyertifikasi lembaga yang punya akreditasi internasional dan juga badan standardisasi Nasional," kata Dimyati di Jakarta, Senin, 11 Maret 2019.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pendaftaran untuk penelitian di 2020 akan segera dibuka dan reviewer jurnal akan segera menyelesaikan penelitian yang dianggap sesuai dengan standar. Seperti fokus dalam program-program strategis nasional serta kesesuaian penggunaan anggaran.
Dari proses tersebut, Kemenristekdikti akan menelaah lebih lanjut, untuk diterapkan anggaran. Pasalnya ada potensi peneliti yang tidak lolos, lantaran tidak sesuai dengan bujet pemerintah.
"Misalnya reviewer anggaranya 100 (juta), kita punya 100 (peneliti) anggaranya kita tetapkan semua, tapi kalau tersedia 90 (peneliti) yang sesuai dengan (anggaran) urutan yang 10 paling bawah kita tidak beri anggaran," tuturnya.
Baca: Penelitian Tak Sesuai Proposal, Dana Hibah Dicabut
Lebih lanjut, dalam menetapkan anggaran juga akan berbeda-beda di setiap bidangnya, tentunya berpatokan terhadap Peraturan Menteri Keuangan Nomer 87 tahun 2017 tentang Standar Biaya Keluar Tahun Anggaran 2018.
"Misal fokus sosial humaniora lebih kecil dibandingkan fokus energi, itu ada sampai Rp1,5 miliar untuk satu judul, fokus humaniora itu Rp150-200 juta," tuturnya.
Ia menjelaskan, salah satu yang membuat perbedaan pendanaan adalah perbedaan instrumen dalam penelitian. Seperti insturmen yang digunakan dalam bidang sosial berbeda dengan energi, yang identik dengan alat-alat dengan harga yang cukup tinggi.
"Kalau energi kan perlu alat-alat laboratorium, perlu bahan dan sebagainya sehingga tingkat kemahalan dari bahan juga mempengaruhi dan tingkat banyak sedikitnya serta instrumen yang dipakai juga mempengaruhi mahal murahnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News