Instruktur SAR Kantor Basarnas Surabaya, Johan Saptadi menjelaskan, pihaknya masih fokus melakukan pencarian dengan menerjunkan tim gabungan. Data jumlah korban, kata Johan, masih dinamis, karena proses evakuasi belum selesai.
“Untuk data pastinya masih belum bisa dipastikan, karena kami masih fokus pada tanggap darurat. Namun sejauh ini ada 26 santri yang dilaporkan hilang,” kata Johan, saat ditemui di lokasi.
Selain korban yang masih dinyatakan hilang, proses evakuasi berhasil menyelamatkan 18 santri. Satu santri dinyatakan meninggal dunia setelah tertimpa material runtuhan.
Kejadian ini berlangsung pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Musala yang juga berfungsi sebagai asrama santri putra tersebut runtuh secara tiba-tiba. Suara keras dari beton yang ambruk sempat membuat warga sekitar panik dan mengira terjadi gempa bumi.
Berdasarkan informasi, bangunan tersebut sedang menjalani renovasi. Rencananya, musala berlantai tiga itu akan ditambah dengan konstruksi untuk dua lantai baru hingga menjadi lima lantai. Diduga sementara, ambruknya bangunan disebabkan struktur penopang yang tidak mampu menahan beban tambahan. Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan secara intensif oleh ratusan personel gabungan dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, TNI, Polri, dan relawan. Kendala utama yang dihadapi adalah material bangunan yang berat dan menumpuk di titik-titik kunci reruntuhan, sehingga menghambat kecepatan pencarian.
“Tim terus berupaya semaksimal mungkin, tetapi medan sangat sulit karena banyaknya tumpukan beton besar. Kami tetap optimis bisa mengevakuasi para korban,” ujar Johan.
Lokasi kejadian masih dipadati oleh keluarga santri yang menunggu kabar tentang anak-anak mereka. Untuk menangani hal ini, pemerintah daerah bersama aparat telah mendirikan posko darurat guna memberikan bantuan logistik dan layanan kesehatan bagi korban serta keluarga yang terdampak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id