Ilustrasi guru.
Ilustrasi guru.

Ragam Platform Pendidikan Kemendikbudristek Hapus Kebingungan Guru

Ilham Pratama Putra • 03 Oktober 2024 08:17
Bali: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadirkan berbagai platform untuk mendukung pembelajaran dalam lima tahun terakhir. Antara lain Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Akun Belajar, Arkas, SIPLah, Kedaireka, dan Kampus Merdeka.
 
Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, I Ketut Budiarsa, mengaku terbantu dengan hadirnya berbagai platform tersebut. Ia menyebut platofrom tersebut menghilangkan kebingungan guru membuat rancangan pembelajaran.
 
"Sebelum disediakan platform, kami jujur kebingungan mau dari mana memulai, dan bagaimana membuat program, dengan siapa, karena kami tidak memiliki data," kata
Budiarsa dalam rangkaian simposium Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di SDN 9 Padangsambian, Denpasar, Bali, pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Namun, dengan hadirnya platform Rapor Pendidikan misalnya, guru menemukan beberapa sektor di sekolah yang mesti diperbaiki. Misalnya, perbaikan literasi siswa hingga mengatasi persoalan perundungan dan lain-lain.
 
"Karena di dalamnya ada kualitas pembelajaran apakah kondisinya sudah baik, menurut atau seperti apa. Dan ada rekomendasi agar kami fokus misal apa yang perlu diperbaiki," tutur dia.
 
Budiarsa mengatakan lewat Platform Merdeka Mengajar (PMM), guru mendapatkan manfaat yang baik. Guru bisa belajar mandiri dan saling berbagi praktik baik pembelajaran di komunitas belajar.  
 
SDN 9 Padangsambian menjadi destinasi delegasi 20 negara yang tergabung dalam Gateways Study Visit Indonesia 2024 yang diinisiasi oleh UNESCO dan UNICEF. Delegasi melakukan studi banding di sejumlah satuan pendidikan, salah satunya SDN 9 Padangsambian.
 
Di lokasi, para delegasi mempelajari penerapan berbagai kebijakan pendidikan di bawah payung Merdeka Belajar. Selain itu, dipamerkan pula sejumlah karya siswa.
 
Delegasi dari 20 negara dan organisasi internasional mengikuti kegiatan GSVI yang berlangsung pada 1-3 Oktober 2024. Simposium internasional ini dihadiri negara-negara seperti Finlandia, India, Inggris, Prancis, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab.
 
Tujuan utama acara ini adalah berbagi pengetahuan antar negara soal transformasi digital dalam dunia pendidikan. Sehingga didapatkan kualitas pendidikan yang merata di setiap negara untuk pendidikan digital di era digital.
 
Baca juga: Guru Sering Diabaikan dalam Transformasi Pendidikan Digital

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan