Diskusi “Drop the COP: Memantau Komitmen dan Menanti Aksi Iklim Indonesia di COP30”
Diskusi “Drop the COP: Memantau Komitmen dan Menanti Aksi Iklim Indonesia di COP30”

Pegiat Lingkungan Ajak Anak Muda 'Berisik' di Medsos Kawal COP30 Brasil

Citra Larasati • 09 November 2025 19:34
Jakarta: Anak muda didorong untuk aktif "berisik" di media sosial guna mengawal perundingan Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, pada 10-21 November 2025.
 
Ajakan ini disampaikan sejumlah organisasi masyarakat sipil, menanggapi dampak krisis iklim yang diprediksi merugikan ekonomi Indonesia hingga Rp 544 triliun, dengan kelompok rentan sebagai pihak yang paling terdampak.
 
Dorongan untuk menyuarakan keresahan dan mendesak pemerintah menghasilkan kesepakatan yang serius ini mengemuka dalam diskusi “Drop the COP: Memantau Komitmen dan Menanti Aksi Iklim Indonesia di COP30”. Forum tersebut sekaligus meluncurkan laman Indonesiadicop.id sebagai pusat informasi bagi publik untuk memantau agenda dan perkembangan negosiasi delegasi Indonesia.

“Delegasi Indonesia dalam gelaran COP30 belum membawa isu keadilan iklim. Agenda para delegasi sama sekali tidak menyentuh keadilan generasi, padahal yang akan paling terdampak adalah generasi yang baru tumbuh atau baru lahir,” tegas Climate and Energy Manager Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik di Jakarta.
 
Oleh karena itu, Iqbal mendorong anak-anak muda untuk bersuara dan berisik di media sosial mengenai COP30. Tekanan dari publik dinilai dapat mempengaruhi para pengambil kebijakan yang sedang berdiskusi di forum global tersebut.
 
Dukungan serupa disampaikan oleh Manajer Kebijakan dan Advokasi Coaction Indonesia, A Azis Kurniawan. Ia menekankan, aksi iklim oleh anak muda sangat penting untuk mendorong transformasi ekonomi dan membuka lapangan kerja hijau (green jobs) yang sangat dibutuhkan.
 
“Mengingat perubahan iklim diprediksi menghasilkan dampak ekonomi hingga Rp 544 triliun, dan 39,8 persen anak muda mengalami eco-anxiety, aksi nyata sangat mendesak,” ujar Azis.
 
Sebagai langkah konkret, masyarakat diajak untuk terlibat melalui laman Indonesiadicop.id, yang dapat menjadi wadah untuk memahami isu dan menyuarakan pendapat. Direktur Eksekutif CERAH, Agung Budiono, menyebut bahwa setiap individu dapat menjadi ‘Delegasi Rakyat Indonesia’ melalui platform tersebut untuk terus mendesak komitmen iklim yang lebih ambisius dan konsisten dari pemerintah.
 
“Kita semua menanti Indonesia punya komitmen yang lebih serius,” kata Agung.
 
Keseluruhan ini adalahsuara menjadi benang merah diskusi “Drop the COP: Memantau Komitmen dan Menanti Aksi Iklim Indonesia di COP30” yang diselenggarakan oleh Purpose Indonesia, CERAH, Enter  Nusantara, Greenpeace Indonesia, Coaction Indonesia, Katadata Green, Climate Rangers Jakarta, dan The Habibie Center.
 
Baca juga:  Indonesia Targetkan Penurunan 92–118 Juta Ton CO₂ di 2030, Ini Jurusnya

Junior Campaigner Purpose Indonesia, Tsabita Rantawi menyampaikan, dari  berbagai diskusi terbukti masyarakat sipil merupakan yang paling terdampak krisis iklim, sehingga penting bagi masyarakat untuk menggaungkan suaranya di ajang COP30 ini. “Itu jadi  alasan suara kita penting, tapi biasanya masyarakat bingung mau diamplifikasi ke mana suaranya? Mereka bingung juga mempelajari dan mencari data tentang isu iklim ini di mana?  Maka dari itu Indonesiadicop.id lahir untuk menjadi hub informasi,” kata Tsabita, di Jakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan