Usai dilantik, ia langsung mundur dari kursi Rektor IPB University.
"Salah satu aturan yang ada di IPB, saya harus melepas jabatan rektor di IPB," kata Arif dalam siaran YouTube Metro TV dikutip Rabu, 12 November 2025.
Meski begitu, ia mengaku pada hari pelantikan belum diberhentikan sebagai rektor. Tapi secara tegas, ia hanya akan fokus menjalankan tugas di BRIN.
"Saya akan tugas di sini (BRIN). Iya (mundur) harus diganti," ungkap dia.
Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) IPB University, Rinekso Soekmadi, memastikan mekanisme pengisian jabatan rektor akan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan MWA IPB University.
“MWA IPB memiliki peraturan yang mengatur tata cara pengisian jabatan rektor apabila terjadi kekosongan jabatan. Prosesnya akan dilaksanakan secara transparan dan sesuai aturan untuk menjamin keberlanjutan kepemimpinan serta tata kelola yang baik,” ujar Rinekso dikutip dari laman Antara, Selasa, 11 November 2025.
Dia juga memastikan seluruh tahapan transisi akan berjalan tertib dan profesional. Hal itu demi menjaga stabilitas serta kesinambungan akademik dan kelembagaan IPB University.
Ketua MWA IPB University, Hardinsyah MS, menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang diberikan kepada Arif. Dia menyebut Arif merupakan salah satu guru besar terbaik IPB University.
“Penunjukan Prof Arif sebagai Kepala BRIN merupakan bentuk penghargaan terhadap kapasitas akademik, kepemimpinan, dan jejaring kerja sama yang dimiliki IPB University,” ujar Hardinsyah.
Arif Satria dikenal sebagai sosok berpengaruh dalam pendidikan tinggi di Indonesia. Selain menjabat rektor, ia merupakan ketua umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Lahir di Pekalongan pada 17 September 1971, Arif menapaki perjalanan panjang dari mahasiswa pertanian hingga kini sudah dua periode memimpin IPB. Di tangan Arif, IPB dikenal sebagai kampus riset ternama di Asia.
Kepemimpinannya dianggap membawa semangat inovasi sekaligus meneguhkan reputasi IPB sebagai kampus yang lekat dengan isu keberlanjutan dan pertanian modern. Terbaru, IPB menempati peringkat 1 di Asia Tenggara sebagai kampus terbaik bidang pertanian dan kehutanan dalam QS World University Ranking (WUR) 2024.
Arif mengawali pendidikan tingginya di Fakultas Pertanian IPB dan lulus sarjana pada 1995. Kecintaannya pada riset sosial mendorongnya meraih gelar Magister Sosiologi Pedesaan IPB (1999), kemudian melanjutkan program doktoral di Kagoshima University, Jepang dengan fokus Marine Social Science/Marine Policy dan meraih gelar PhD pada 2006.
Untuk lebih lengkap, yuk kita lihat profil lengkap Arif Satria.
Profil Arif Satria
Arif Satria lahir di Pekalongan 17 September 1971. Ia menjabat rektor IPB sejak 2017 hingga terpilih kembali untuk periode kedua 2023-2028.Rekam pendidikan Arif Satria
- SMA Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
- S1 Ilmu Ekonomi Pertanian IPB
- S2 Sosiologi Pedesaan IPB
- S3 Marine Social Science/Marine Policy, Kagoshima University Jepang
Karier akademik dan organisasi Arif Satria
- Dosen di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), IPB
- Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB sejak 2010 hingga 2017
- ektor IPB terpilih pertama pada 15 November 2017 untuk periode 2017–2022. Kemudian kembali terpilih untuk periode 2023–2028
- Ketua Umum Himpunan Alumni IPB 2021-2025
- Ketua Umum Forum Rektor Indonesia 2022-2023
- Anggota Dewan Guru Besar IPB
- Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
Penghargaan dan prestasi Arif Satria
- The First Winner of JIFRS Yamamoto Prize pada konferensi IIFET untuk Best Paper tahun 2008
- Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa dari Menteri Pendidikan Nasional RI
- Penghargaan “Akademisi Peduli Penyuluhan dan SDM Perikanan” dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2013
- Pengukuhan sebagai Guru Besar tetap di Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, pada Januari 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id