Abdul Mu’ti menjelaskan, kebiasaan-kebiasaan yang diajarkan dalam program ini mencerminkan nilai-nilai utama bangsa Indonesia yang berakar pada tradisi dan agama. Mu'ti juga mengungkapkan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan dari berbagai pihak, termasuk para tokoh agama.
“Oleh karena itu, kami mengundang para tokoh agama untuk mendukung gerakan ini, karena keberhasilan Tujuh Kebiasaan Hebat juga ditentukan oleh peran mereka,” ujarnya.
Baca juga: Mendikdasmen: Jangan Lagi, Anak Pulang Sekolah Langsung Pegang Gadget |
Program ini bertujuan membentuk generasi muda yang cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual. Melalui kebiasaan-kebiasaan yang diajarkan, diharapkan dapat mengubah kebiasaan negatif generasi muda, seperti tidur larut malam, bangun terlambat, dan kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Abdul Mu’ti berharap dengan melibatkan tokoh agama, nilai-nilai moral dapat lebih mudah diterima dan diterapkan oleh anak-anak Indonesia. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News